Hati-Hati! Saat Isolasi Mandiri, Minum Vitamin Juga Ada Aturannya

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 24 Maret 2021
Meski sedang positif Covid-19, minum vitamin tetap ada aturannya.
Meski sedang positif Covid-19, minum vitamin tetap ada aturannya. enviromantic

Parapuan.co - Apa yang kamu lakukan jika rekan atau keluargamu dinyatakan positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah?

Selain mengirimkan doa dan makanan, biasanya vitamin pun tidak ketinggalan untuk dikirimkan.

Seperti yang kita tahu, Covid-19 memang bisa dilawan dengan meningkatkan imunitas tubuh yang salah satunya bisa dibantu dengan vitamin.

Namun, bukan berarti kita bisa asal minum setiap vitamin. Sekalipun kamu sedang positif Covid-19, minum vitamin juga tetap ada aturannya. 

Melansir dari Tabloid Nova Edisi 1725, jika kita membahas soal konsumsi vitamin, maka kita akan bicara soal kualitas dan kuantitasnya.

Baca Juga: Pintar Pilih Skincare, Ketahui 4 Vitamin Ini yang Bagus Untuk Wajahmu

Kualitas sendiri berkaitan dengan ragam jenis vitamin yang dikonsumsi. Kawan Puan sering mendengar berbagai jenis nama vitamin, kan?

Nah, vitamin sendiri dibagi menjadi dua kategori, yakni vitamin yang larut dalam lemak sepeti vitamin A, D, E, K dan sisanya vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C.

Sebaiknya memang semua vitamin tercukupi, jangan satu lebih banyak dan yang satu kurang.

Ini demi terjadinya harmonisasi metabolisme tubuh yang lebih optimal, dan ujungnya bisa meningkatkan imunitas tubuh kita.

Selanjutnya, kuantitas akan berkaitan dengan jumlah takaran dan dosis yang dikonsumsi setiap harinya. Berapa idealnya konsumsi vitamin?

Misalnya, untuk kebutuhan vitamin C orang dewasa berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) idealnya adalah 75-90 mg dalam kondisi normal.

Lantas, bagaimana saat mengidap penyakit seperti Covid-19?

"Kalau untuk pasien Covid-19, memang kadang-kadang di-booster selama perawatan atau pengobatan.

Artinya dia perlu suplementasi yang lebih, perlu tambahan vitamin yang lebih dari kebutuhan biasanya.

Harapannya melalui pemberian itu dia akan meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan imunitasnya," ujar dr. Boy Abidin SpOG (K)., dokter spesialis obstetri dan ginekologi. 

Baca Juga: Ini Dia Daftar 6 Vitamin dan Suplemen yang Ampuh Mengatasi GERD

Meski ditambahkan, menurut dr. Boy yang juga presenter Dokter OZ Indonesia ini, tambahan ini pastinya juga sesuai dengan takaran yang baku. 

Artinya tidak juga menjadi berlebihan. Tetap ada perhitungan dan aturannya juga.

Penentuan jumlah konsumsi vitamin ini pun kembali lagi pada kondisi tubuh seseorang dengan berbagai faktor yang mengikutinya.

Seperti jenis kelamin, usia, dan tingkat aktivitas. Jadi pasti berbeda-beda, sehingga tidak bisa dipukul rata satu resep asupan vitamin untuk semua orang.

Selain itu, meskipun sedang menjalani isolasi mandiri, alangkah lebih baiknya jika konsumsi vitamin juga tetap di bawah pengawasan dokter atau tenaga kesehatan.

Jangan asal mengonsumsi, apalagi tergoda dengan informasi pesan berantai yang suka mencantumkan resep-resep pasien Covid-19.

"Sebaiknya tetap di bawah pemantauan dokter. Karna kalau booster itu kan artinya digenjot dan ditambahkan jadi lebih tinggi dari dosis biasanya.

Booster itu untuk kondisi-kondisi tertentu. Jadi kalau yang isoman atau sudah lewat masa isoman seperti pemulihan baiknya dosis vitamin kembali ke dosis standar aja," saran dr. Boy.

Boy menegaskan, kita tidak boleh berlebihan dalam mengonsumsi vitamin sebab hal tersebut bisa membahayakan organ hati dan ginjal kita. (*)

 

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Anak Perempuan Usia Remaja Rentan Terserang Lupus, Ini Penjelasan Dokter