Jadi perhatikan apapun yang kita bagikan di akun media sosial, entah status, foto, video, atau bahkan komentar dan interaksi dengan pengguna media sosial lainnya.
Pasalnya, gambaran diri dan profesionalisme kita akan dinilai oleh calon perusahaan lewat cara kita menggunakan media sosial.
Menjaga Bahasa
Ini hal sepele yang sering membuat banyak pelamar kerja gagal mendapatkan posisi impian.
Kita mungkin merasa bebas melakukan dan berbicara apa saja di akun media sosial pribadi. Tetapi saat melamar kerja, bahasa yang kita gunakan sehari-hari di media sosial dianggap sebagai cerminan cara kita berbicara di dunia nyata.
Bahasa yang baik menunjukkan tingkat kecerdasan dan kemampuan kita bersosialisasi.
Apa lagi kalau kita gatal pengin berkomentar kasar atau enggak pantas saat menanggapi unggahan orang lain yang enggak kita suka; tahan diri untuk enggak melakukannya, terutama saat kita sedang aktif melamar pekerjaan.
Enggak Mengikuti Akun Media Sosial Pewawancara
Sebaiknya kita jangan mengikuti akun media sosial orang yang mewawancarai kita.
Ini etika dasar untuk memahami batasan antara pewawancara dan kita sebagai pelamar kerja di media sosial.
Enggak masalah untuk menelusuri sedikit riwayat media sosial orang yang akan mewawancarai kita agar lebih memahami siapa yang akan kita hadapi, tapi enggak perlu sampai memencet tombol ‘follow’.
Ikuti Akun Media Sosial Perusahaan
Sebaliknya, akan lebih baik kalau kita mengikuti akun media sosial perusahaan tempat kita melamar kerja. Sebab, hal ini menunjukkan kalau kita betul-betul tertarik dan berminat untuk bekerja dengan mereka.
Baca Juga: Penting! Siapkan 4 Hal Ini Sebelum Ibu Rumah Tangga Ingin Berkarier Lagi