Parapuan.co - Beberapa waktu lalu selebgram Dwi Handayani berbagi proses menyapih anak.
Dalam unggahan Instagramnya tersebut, Dwi Handayani mengungkapkan bahwa proses menyapih anak pertamanya, Freya Kayonna Humaira awalnya memang berjalan tidak mudah.
Maka dari itu, ia meminta Sang Suami memberikannya kesempatan untuk berkreasi dan membangun komunikasi dengan Freya dalam proses menyapih tersebut.
Baca Juga: Dwi Handayani Curhat Rindu Menyusui Anak, Kenali Penyebab Depresi Usai Berhenti ASI
Proses menyapih anak tersebut juga sempat mengalami beberapa kendala. Sebab meskipun sudah mulai membangun komunikasi dengan anak, Dwi Handayani belum merasa siap lahir batin untuk berhenti menyusui.
“Tepat di ulang tahun Freya dan aku sudah sounding terus jauh-jauh hari, tapi ternyata itu bukan saat yang tepat buat aku, karena aku belum siap lahir dan batin dan rasanya belum tega,” ungkapnya dalam caption.
View this post on Instagram
Dari sinilah Dwi Handayani mulai belajar untuk lebih memberikan afirmasi positif pada Freya. Afirmasi positif ini dilakukan berulang kali bahkan ketika Freya sudah berusia lebih dari 2 tahun.
“Kita bisa ya nak untuk sama-sama ikhlas, bisa lepasin nen karena nen mama udah sakit, air susunya udah enggak banyak,” terang Dwi Handayani.
Sampai akhirnya proses menyapih Freya pun berhasil meski pada hari ketiga ia sempat tantrum karena teringat ASI lagi. Dalam proses menyapih anak ini, Sang Suami, Putra juga memiliki peran, yaitu mengajak bermain Freya agar anaknya bisa teralihkan perhatiannya dari ASI.
Kawan Puan, proses menyapih anak yang dilakukan Dwi Handayani ini disebut sebagai Weaning with Love.
Melansir dari Kompas.com, Weaning with Love atau menyapih dengan cinta adalah proses menyapih dengan memberikan afirmasi positif kepada anak agar kelak tidak kaget saat disapih.
Proses ini bisa dilakukan ketika kedua belah pihak (ibu dan anak) sudah siap, agar kelak tidak ada yang merasa patah hati.
Agar proses Weaning with Love ini bisa berjalan sukses dan sesuai rencana, Meta Herdiana Anandita, Sp.A, dokter spesialis anak memberikan beberapa tipsnya.
Baca Juga: Tips Memompa ASI yang Benar untuk Ibu Baru Agar Tetap Merasa Nyaman
1. Afirmasi perlu diberikan beberapa minggu sebelumnya
Agar anak paham bahwa sebentar lagi ia tidak akan bergantung lagi pada ASI, ibu perlu memberikan afirmasi positif pada beberapa minggu sebelumnya. Sama seperti apa yang dilakukan Dwi Handayani pada Freya.
Selain itu, afirmasi tersebut juga perlu berulang kali diberikan. Sebab dengan pengulangan afirmasi, anak diharapkan akan memahami bahwa dalam waktu dekat tidak akan memperoleh ASI lagi.
2. Pastikan anak tidak kehilangan sosok ibu selama disapih
Ibu perlu memastikan bahwa anak tidak akan kehilangan sosok ibu ketika disapih. Hal ini perlu dilakukan berdua dengan suami, agar proses menyapih anak bisa berjalan lebih lancar.
Selain itu, kehadiran sosok ibu di sisi anak ini juga menunjukkan bahwa anak akan tetap disayangi meskipun sudah tidak lagi mendapatkan ASI.
Baca Juga: Catat! Ini 7 Makanan Terbaik Untuk Busui yang Bisa Jadi ASI Booster
3. Pegang kuat komitmen menyapih anak
Ibu perlu memegang kuat komitmennya untuk menyapih anak. Saat anak meminta ASI, perhatiannya bisa dialihkan dengan aktivitas lain, seperti bermain atau aktivitas lainnya.
Saat menjelang tidur pun aktivitas menyusu bisa diganti dengan membacakan buku dongeng atau bernyanyi. Intinya sebisa mungkin buat anak sibuk dengan hal-hal lain.
Selain itu ada satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses Weaning with Love ini, yaitu hindari mengoleskan sesuatu seperti lipstik, brotowali atau obat merah ke puting agar anak berhenti menyusu.
Sebab hal tersebut justru bisa membuat anak menjadi takut dan trauma.
Itu dia 3 tips untuk Weaning with Love. Semoga proses menyapih anak dengan cinta ini bisa berjalan lancar ya, Kawan Puan! (*)