Seiring beranjak dewasa dan berkeluarga, kiprah Muti di dunia sains juga didukung oleh suami dan mertuanya.
“Saya dan suami generasi millenial dan melek teknologi, sehingga lebih terbuka dan aware terhadap isu kesetaraan. Dengan itu kami bisa saling mengisi dan berbagi tanggung jawab. Saya juga bisa berkarya dan melakukan banyak hal,” ungkap Muti.
Ia menambahkan, bahwa dunia Science, Technology, Engineering, Mathematic (STEM) didominasi banyak laki-laki. Tidak semua kantor dan lab penelitian sama seperti kantornya di mana jumlah perempuan di atas 50%.
Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Meningkat, Ini Langkah Yayasan Plan Indonesia Mengatasinya
Tantangan di dunia sains adalah belum menjadi bidang yang seksi dan pekerjaan yang orang kejar, sehingga saingannya ketat.
“Perempuan untuk bisa mendapat posisi sebagai pengambil keputusan di bidang ini, butuh usaha dan kerja keras mungkin di atas laki-laki,” papar Mutia.
Tantangan lain bagi perempuan adalah ketika menjadi seorang ibu, maka mereka harus bisa memiliki work life balance.