4 Kesenjangan Gender yang Dialami Perempuan dalam Dunia Kerja

Putri Mayla - Jumat, 26 Maret 2021
Perempuan bekerja
Perempuan bekerja

Parapuan.co - Di bulan Maret ini, kita memeringati Hari Perempuan Internasional atau yang dikenal dengan Internasional Women's Day (IWD) pada tanggal 8 Maret.

Seperti tahun-tahun sebelumnya yang memiliki tema khusus, IWD 2021 memiliki tema #ChooseToChallenge.

Melansir laman InternasionalWomensDay, tema #ChooseToChallenge adalah tentang perempuan bebas memilih untuk menunjukkan bahwa mereka bisa ikut serta dalam komitmen menentang dan menyerukan ketidaksetaraan gender.

Baca Juga: 10 Quotes Tokoh Perempuan Dunia untuk Rayakan International Women’s Day

Ketidaksetaraan gender kini menjadi topik yang banyak dibicarakan, khususnya dalam dunia kerja yang masih ada gender gap atau kesenjangan gender.

Lantas apa saja kesenjangan gender dalam dunia kerja? 

Kemiskinan

Menurut data, perempuan memiliki penghasilan yang lebih kecil dari laki-laki.

“Secara global perempuan usia 25-34 tahun, 25% lebih berpeluang untuk hidup dalam kemiskinan ekstrem (penghasilan kurang dari 30ribu rupiah per hari) dibandingkan laki-laki,” papar Nani Zulminarni pendiri Yayasan PEKKA dalam Webinar #ChooseToChallenge Ragam Perempuan Bekerja, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Ini 4 Tuntutan GERAK Perempuan untuk Kesetaraan Gender di Indonesia

Kondisi Darurat Iklim

Sebanyak 39% perempuan bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, namun hanya 14% pemilik lahan pertanian adalah perempuan. 

Hal ini ditambah dengan kondisi darurat iklim berdampak lebih buruk pada masyarakat yang memiliki akses terbatas pada tanah dan sumberdaya untuk mendukung hidupnya. 

Partisipasi Usia Produktif dalam Bekerja

Kesenjangan gender dalam partisipasi ketenagakerjaan orang dewasa usia 25-54 tahun tetap sama sejak 20 tahun terakhir yaitu 31%.

Baca Juga: Ini 4 Tuntutan GERAK Perempuan untuk Kesetaraan Gender di Indonesia

Perempuan dibayar 16% lebih rendah dibandingkan laki-laki untuk posisi dan pekerjaan yang sama.

Menurut McKinsey, di seluruh dunia, perusahaan yang mempekerjakan karyawan dengan gender yang beragam menghasilkan 15% lebih banyak dibandingkan kompetitornya.

Pembagian Tugas Kerja 

Selanjutnya soal distribusi kerja, perempuan mengerjakan pekerjaan pengasuhan tak berbayar dan kerja domesik 3 kali lebih lama dibandingkan laki-laki.

Nani menambahkan untuk menjadi berdaya, perempuan harus memiliki kemampuan melintas batas, melawan rasa bersalah dan stigma yang ada pada perempuan bekerja baik di ranah publik dan ranah domestik. 

Baca Juga: Jokowi Sebut Perempuan Punya Kesempatan Sama di Hari Perempuan Internasional 2021

Kesetaraan gender bisa tercapai dengan membagi peran dan tanggung jawab dalam keluarga, serta mengubah sistem nilai politik, sosial, dan ekonomi tentang kerja reproduksi, pengasuhan, dan pemeliharaan dalam hubungan Gross Domestic Product (GDP).

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja