Parapuan.co - Kawan Puan yang sedang atau pernah mengalami masa-masa mencari kerja pasti familiar dengan menulis surat lamaran.
Diinformasikan situs Reed.co.uk, surat lamaran adalah surat yang menyebutkan posisi yang mau kita lamar dan menjelaskan kenapa kita layak untuk posisi tersebut.
Surat lamaran bertujuan untuk memberi gambaran kepada perekrut mengenai keterampilan dan pengalaman kita di dunia kerja yang membuat kita cocok untuk menjabat posisi tertentu.
Baca Juga: Krisis Air Bersih di NTT, Shopee Resmikan Pembangunan Pompa Air
Kendati kita mungkin sudah terbiasa menulis surat lamaran, namun apakah cara menulisnya sudah benar?
Atau apakah surat lamaran yang sudah kita buat dan selama ini dipakai ternyata salah?
Yuk, cek apa saja kesalahan dalam menulis surat lamaran yang patut dihindari berikut, seperti dilansir dari situs Youthcentral.vic.gov.au.
Salah Ketik alias Typo
Surat lamaran harus sempurna dan tidak boleh mengandung kesalahan sedikit pun, ya, termasuk salah ketik.
Sebab, kesalahan ketik dalam surat lamaran mengesankan kita tidak teliti dalam bekerja yang bisa-bisa membuat perekrut enggan mempekerjakan kita, loh.
Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Saat Interview Kerja, Job Seeker Wajib Paham
Selain itu, kesalahan lain seperti menulis tidak sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD), menggunakan kalimat tidak baku, serta kesalahan dalam menulis lainnya juga harus dihindari.
Surat lamaran yang mengandung banyak kesalahan dapat membuat pihak perekrut memandang diri kita dengan negatif dan tak layak untuk bekerja di perusahaannya.
Menyalin Resume Bulat-Bulat untuk Dimasukkan dalam Surat Lamaran
Sama halnya dengan resume, surat lamaran pun menyebutkan keterampilan kerja dan pengalaman kerja kita yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Walau sama, tapi penulisannya harus berbeda dan tidak boleh disalin bulat-bulat atau di-copy and paste sepenuhnya dari resume ke surat lamaran kita, ya.
Untuk memudahkan, banyak pencari kerja yang mengopi bagian keterampilan dan pengalaman kerja mereka pada resume, lalu menyalin (paste) isinya ke surat lamaran.
Baca Juga: Sering Tertukar dan Dikira Sama, Berikut Perbedaan antara CV dan Resume
Kalau sesudah menyalin kemudian pencari kerja tersebut mengganti kata-katanya yang terdapat dalam surat lamaran, tak masalah, sebab penulisan kata-katanya akan berbeda.
Namun, kalau di-copy and paste total tanpa mengganti kata-katanya, justru itu yang dipersoalkan.
Perekrut yang menyadari hal tersebut dapat menilai si pelamar kerja sebagai seorang pemalas lantaran hanya meng-copy and paste, sehingga tidak mau mempekerjakannya.
Tidak Membaca Ulang
Hal yang satu ini tidak boleh dianggap remeh, loh, Kawan Puan.
Saat surat lamaran sudah rampung ditulis, kita tetap harus membacanya kembali untuk memeriksa apakah ada kesalahan atau tidak.
Sebab, kalau ada kesalahan, kita bisa langsung memperbaikinya sebelum surat kita sampai ke tangan perekrut.
Baca Juga: Sedang Aktif Melamar Kerja? Perhatikan 5 Hal Ini di Medsos Kita!
Selain mengecek apakah surat lamaran kita mengandung kesalahan, pastikan pula apakah surat sudah ditulis dengan jelas dan tidak membingungkan.
Supaya obyektif, cobalah minta tolong kepada teman atau keluarga untuk membaca surat lamaran kita dan minta tanggapan mereka.
Mari, Kawan Puan, hindari kesalahan-kesalahan ini dalam menulis surat lamaran supaya bisa segera mendapat karier yang diimpikan!(*)