Parapuan.co - Indonesia memiliki banyak sutradara hebat yang turut memeriahkan industri film tanah air dengan karya-karyanya.
Tak hanya laki-laki, sutradara perempuan pun juga bisa membuat film-film berkualitas.
Para sutradara perempuan Indonesia yang disebutkan ini mampu menghasilkan film yang berkualitas dengan berbagai genre, lho.
Baca Juga: 6 Tips Self-Care, Salah Satunya Nonton Film The Falcon and The Winter Soldier
Dilansir dari berbagai sumber, ini dia 5 film Indonesia yang disutradarai oleh perempuan.
1. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) - Mouly Surya
Film yang mengangkat isu feminis ini ternyata disutradarai oleh perempuan, yakni Mouly Surya.
Kisahnya menceritakan eorang janda di Sumba yang bernama Marlina (Marsha Timothy).
Ia membalaskan dendam kepada para perampok karena mereka telah mengancam nyawa, harta, dan juga kehormatannya.
Setelah mengganggu Marlina dihadapan jenazah suaminya yang sudah berbentuk mumi dan berada di pojok ruangan di rumahnya, Marlina membunuh dan memenggal kepala dari bos perampok, Markus (Egi Fedly).
Marlina pun membawa penggalan kepala bos perampok dan melakukan perjalanan ke kota untuk memperjuangkan keadilan.
2. Keluarga Cemara (2019) - Gina S. Noer
Film yang merupakan versi baru dari sinetron berjudul sama ini disutradarai oleh Gina S. Noer, yang juga membuat film Dua Garis Biru (2019) dan Posesif (2017).
Berada di bawah produsi Visinema Pictures, film ini masih berkisah tentang keluarga yang terdiri dari Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara Adhisty) dan Ara (Widuri Puteri).
Baca Juga: Bangga! Ini 5 Film Indonesia yang Masuk Festival Film Internasional
Rumah keluarga ini disita debt collector akibat ulah kakak iparnya.
Abah, Emak, Euis, dan Ara pun pindah ke rumah masa kecil Abah dan juga merupakan warisan ayahnya yan terletak di desa terpencil di Jawa Barat.
Namun Abah menghadapi kesulitan karena kasusnya kalah di pengadilan dan keluarganya terancam selamanya hidup dalam kemiskinan di desa itu.
3. Sekala Niskala - Kamila Andini
Film yang menceritakan kisah saudara kembar laki-laki dan perempuan dalam Budaya Bali ini juga digarap oleh sutradara perempuan, yakni Kamila Andini.
Film karya suami Ifa Isfansyah ini bercerita tentang dua anak kembar perempuan dan laki-laki asal Bali, bernama Tantri (Thaly Titi Kasih) dan Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena).
Baca Juga: Film Animasi The Mitchells vs The Machines Akan Segera Tayang
Suatu hari, Tantra masuk rumah sakit lantaran penyakit yang menyerang otaknya. Kondisi Tantra kian hari semakin lemah, bahkan nyawa Tantra juga terancam akibat penyakit tersebut.
Melihat kondisi saudaranya, Tantri pun tidak tinggal diam dan melakukan cara agar tetap terhubung dengan saudara kembarnya.
4. Arisan! (2003) - Nia Dinata
Salah satu film Indonesia yang disutradarai oeh perempuan lainnya yakni Arisan! yang disutradarai oleh Nia Dinata.
Nia juga menyutradarai film Ini Kisah Tiga Dara (2016) dan Quickie Express (2007).
Film Arisan! (2003) bercerita tentang tiga orang sahabat yang mencoba untuk menutupi masalah hidupnya saat mereka sedang arisan, waktu yang digunakan mereka untuk berkumpul.
Tiga sahabat lama, Sakti (Tora Sudiro), Meimei (Cut Mini Theo) dan Andien (Aida Nurmala), masing-masing dikenal sebagai arsitek, desainer interior, dan ibu rumah tangga yang sibuk dalam kegiatan sosial kelas atas.
Setiap tokoh di dalam film ini memiliki konflik sendiri-sendiri yang diceritakan begitu apik oleh Nia Dinata.
5. My Stupid Boss (2016) - Upi
Film drama-komedi ini disutradarai oleh Upi, yang juga menyutradarai berbagai film seperti Radit dan Jani (2008), Serigala Terakhir (2009), dan juga sekuel dari film ini, My Stupid Boss 2 (2019).
Film ini berkisah tentang Diana (Bunga Citra Lestari), yang ikut suaminya, Dika (Alex Abbad) untuk pindah ke Malaysia.
Bosan menganggur, Diana memutuskan mencari pekerjaan. Dika pun merekomendasikan istrinya untuk bekerja di perusahaan milik temannya.
Baca Juga: 7 Film yang Paling Banyak Masuk Nominasi Oscar 2021, Ada yang Tembus 10 Kategori!
Singkat cerita, Diana diterima bekerja di perusahaan yang dipimpin pria asal Indonesia.
Pria tersebut bertubuh gendut dengan kepala hampir botak dan kerap dipanggil Bossman (Reza Rahadian).
Awalnya Diana mengira bahwa bekerja dengan atasan orang Indonesia akan membuatnya lebih mudah menjalankan tugas.
Akan tetapi, semua itu tak sesuai perkiraannya lantaran Bossman merupakan bos yang jahil, pelit, selalu merasa benar, dan menyebalkan.
(*)