Air Mata Kembali Menetes, Oki Setiana Dewi Bertemu Tim Dokter yang Tangani Kelainan Langka Putra Bungsunya

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 30 Maret 2021
Oki Setiana Dewi dan anak bungsunya
Oki Setiana Dewi dan anak bungsunya Instagram/okisetianadewi

Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari artis sekaligus pendakwah Oki Setiana Dewi.

Kebahagiaannya dikaruniai anak keempat seolah berubah menjadi kekhawatiran.

Seperti diketahui, istri Ory Vitrio ini melahirkan anak keempatnya pada 16 November 2020 lalu.

Ia melahirkan bayi laki-laki melalui proses operasi caesar.

Putra bungsu Oki dan Ory ini diberi nama Sulaiman Ali Abdullah.

Baca Juga: Selamat! Kezia Karamoy Melahirkan Anak Ketiga, Akhirnya Dikaruniai Bayi Perempuan

Baru berusia lima bulan, baby Sulaiman ini ternyata mengidap seuatu kelainan genetik yang cukup langka.

Sulaiman juga ternyata sudah mengalami masalah kesehatan sejak kelahirannya.

Hingga akhirnya bayinya tersebut harus menjalani perawatan dalam penangan tim dokter khusus.

Hal ini diungkapkan Oki melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa (30/3/2021).

Ibu empat anak ini pun mengaku sampai menangis karena hal ini.

Ia mengaku terharu karena anaknya bisa mendapat perawatan dari dokter-dokter terbaik.

"Hari ini bertemu tim dokter yang akan menangani @sulaimanaliabdullah ke depannya. Hari ini airmata saya kembali menetes. Bukan karena Sulaiman dinyatakan mengidap Prader Wili Sindrom , melainkan karena terharu karena kebaikkan Allah yang luar biasa. Terharu karena Allah kirimkan dokter-dokter baik hati yang menyemangati saya dan menetramkan saya bahwa beliau-beliau ini mengatakan akan terus mendampingi saya dan Sulaiman ke depannya.
.
Tak ada kata lain di bibir ini selain ucapan terimakasih dan doa agar para dokter diberikan kesehatan supaya bisa membantu banyak orang.
.
Salam hormat saya untuk seluruh dokter dan tenaga medis dimanapun berada. Semoga Allah membalas semua kebaikan , ketulusan , keikhlasan yang diberikan pada saya , Sulaiman dan seluruh pasien. (emoji)
.
Terimakasih Prof Rinawati, dr Frida Soesanti, dr Cut Nurul Hafifah, dan semua dokter yang menangani Sulaiman sejak awal, yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu (emoji)," ungkapnya.

Baca Juga: Berasa Bak Anak Sultan, Pesan Ojek Online Dijemputnya Pakai Motor Gede

Oki Setiana Dewi bertemu tim dokter putra bungsunya
Oki Setiana Dewi bertemu tim dokter putra bungsunya Instagram/okisetianadewi

Kelainan Sulaiman ini baru diketahui setelah menjalani berbagai pemeriksaan.

Hal ini sempat diungkapkan Oki lewat unggahannya pada 15 Maret 2021 lalu.

"Beberapa hari yang lalu, hasil pemeriksaan darah Sulaiman sudah keluar. Akhirnya..setelah berbulan -bulan ini menduga apa yang terjadi pada Sulaiman, saya bisa bernapas lega.
.
Prader-Willi Syndrome. Begitu yang tertera di atas kertas. Alhamdulillah ala kulli hal," terangnya.

Sualiman ternyata mengalami prader-willi sindrom yang ternyata cirinya sudah terdeteksi sejak dalam kandungan.

"Ciri-ciri mulai dari gerak janin yg kurang aktif, hipotonia ( otot lemas), reflek menghisap tidak baik, nangis lemah merupakan bagian dari ciri-ciri sindrom ini. Alhamdulillah, saat ini Sulaiman sudah jauh lebih baik," jelasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Oki Setiana Dewi (@okisetianadewi)

Baca Juga: Omesh Kembali Kena Covid-19 untuk Kedua Kalinya, Begini Kondisi Terbarunya Setelah Jalani Perawatan 

Prader-Willi Syndrome merupakan kelainan genetik yang terbilang langka.

Kelainan ini bisa menyebabkan kelainan pada fisik, kecerdasan, dan gangguan pada hormon penderitanya.

Mengutip dari Kompas.com, karena merupakan kelainan genetik atau kelainan kromosom, pengidap sindrom ini mesti menjalani diet ketat selama hidupnya.

Selain itu, anak-anak dengan Sindrom Prader-Willi biasanya membutuhkan bantuan dari tim medis dari multidisiplin untuk memberikan dukungan yang optimal, seperti spesialis pencernaan anak, endokrinologi, psikolog, psikiater, ahli gizi, terapis okupasi, terapi bicara, serta konsultan ortopedi. (*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja