Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa ada beberapa alasan mengapa anak-anak suka berbohong?
Di antaranya karena mereka tidak bisa membedakan mana kebohongan dan mana kebenaran yang sesungguhnya.
Alasan lainnya adalah karena anak menghindari konsekuensi dari kesalahan yang mereka perbuat.
Baca Juga: Bedong Bayi Bikin Kaki Lurus, Benarkah? Ini Tips Membedong Bayi dari Ahlinya
Anak-anak terkadang juga berbohong karena situasi mereka, sebagai contoh ketika ia ingin bermain, mereka mungkin akan berbohong bahwa tugas sekolahnya sudah selesai.
Nah sebagai orang tua, ini adalah tugas kita untuk menyadarkan si kecil bahwa berbohong bukanlah hal baik.
Kamu bisa mencoba menjelaskan pada anak seberapa pentingnya untuk bersikap jujur dan menjadikannya sebuah peraturan dalam keluarga.
Bila si kecil terlanjur sering berbohong, kamu bisa melakukan sedikit penyesuaian dalam gaya dan pola pengasuhan anak. Hal ini tidak sulit untuk dilakukan, kok!
Melansir dari Kompas.com berikut beberapa cara yang patut kamu coba untuk mengurangi dan menghentikan kebiasaan anak dalam berbohong:
1. Jadilah panutan
Banyak anak akan menirukan dan menjadikan orang tuanya sebagai panutan. Untuk itu, Kawan Puan bisa mencoba menjadi contoh panutan kejujuran untuk anak.
Misalnya, jangan berbohong soal usia anak ketika membeli tiket masuk taman bermain atau kebun binatang. Sebab biasanya ada orang tuanya yang berbohong agar mendapatkan tiket lebih murah.
Anak akan selalu meniru apa yang mereka lihat, dengan melihat orang tuanya bersikap jujur maka mereka akan mencoba melakukan hal yang sama.
Mengutip dari Fabic.com, "Berbohong sebagai orang dewasa mengajarkan anak-anak kita untuk menjadi seorang pembohong."
Inilah tanggung jawab orang tua untuk selalu bersikap jujur di manapun dan kapanpun sebagai panutan yang baik bagi anak-anaknya.
Baca Juga: Pertama Bawa Anak Naik Pesawat? Ini Cara Mudah Supaya Telinga si Kecil Tak Sakit
2. Jelaskan perbedaan kebenaran dan kebohongan
Menghentikan kebiasaan anak berbohong bisa pula dengan memberikan penjelasan dan pengertian.
Jelaskanlah pada anak-anak perbedaan utama antara kebenaran dan kebohongan, serta ajarilah mereka apa konsekuensi dari berbohong.
Kawan Puan harus bisa mengajari anak untuk menyeimbangkan kejujuran dengan belas kasih pada sejak dini.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Cium Bayi Orang Lain, Ini 4 Bahaya yang Bisa Berakibat Fatal
3. Memberi peringatan pada anak
Ketika Kawan Puan mendapati anak berbohong, beri mereka sebuah peringatan agar tidak mengulanginya lagi, lalu kasih kesempatan mereka untuk memperbaiki kesalahannya.
Alih-alih memarahi anak, kamu bisa meminta mereka untuk terbuka dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Selain itu, kamu juga bisa membuat mereka sadar bahwa jika mereka melakukan kebohongan lagi maka mereka akan mendapatkan hukuman tambahan.
4. Bedakan alasan untuk berbohong
Ada berbagai alasan mengapa seorang anak berbohong. Terlebih pada anak usia prasekolah.
Di usia tersebut, mereka cenderung lebih sering berbohong karena belum bisa membedakan mana fantasi dan kenyataan.
Nah sebagai orang tua, kamu bisa bertanya kepada anak apa yang sebenarnya terjadi.
Hal ini akan membantu mereka untuk menyadari perbedaan antara kenyataan dan fantasi mereka itu.
5. Diskusikan konsekuensi
Ajari anak mengenai konsekuensi berbohong. Jelaskan kepada mereka bahwa kebohongan yang mereka lakukan akan membuat orang tuanya sulit untuk percaya pada mereka bahkan ketika mereka mengatakan hal yang sebenarnya.
Beri tahu ia bahwa masyarakat atau orang-orang tidak menyukai seorang pembohong.
Baca Juga: Tak Cuma Menguap, Tanda Jika Bayi Terlalu Lelah Juga Bisa Diketahui Melalui Hal Ini
6. Menghargai kejujuran dan pengakuan
Sebagai orang tua, hargailah ketika anak berani untuk jujur dan memberi pengakuan yang sebenarnya.
Berilah mereka pujian atas keberanian mereka untuk berkata jujur dan mengakui apa yang sebenarnya terjadi.
Hal ini akan memberi dampak positif sehingga anak akan mencoba untuk selalu jujur dan apa adanya.
7. Jangan pernah panggil anak sebagai pembohong
Nah Kawan Puan, hal yang satu ini penting untuk kamu ingat, ya. Jangan sekali-kali memanggil anak sebagai seorang pembohong karena akan membekas pada diri mereka.
Pasalnya, dengan melabeli anak sebagai pembohong, ia akan percaya dengan hal tersebut dan justru memicunya bertindak seperti yang orang tuanya katakan.
Anak akan mulai memandang dirinya sebagai seorang pembohong dan berperilaku seperti itu.
Baca Juga: Tiru Shandy Aulia Kenalkan Hewan pada Anak, Ini 4 Langkah yang Bisa Kamu Lakukan
8. Rayakan kesalahan
Merayakan kesalahan yang mereka buat akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Jangan tunjukkan sikap kecewa atau marah yang berlebih ketika mereka mengacau. Dengan begitu mereka akan lebih terbuka dan membagikan segalanya dengan lebih jujur kepadamu.
Nah Kawan Puan, bila kamu telah mengikuti hal-hal di atas namun anak masih melakukan kebohongan terus berulang-ulang kamu bisa coba berkonsultasi dengan ahli atau psikolog anak, ya. (*)