1. Kata-kata
Kata-kata yang digunakan harus pas. Jika anak pemalu, namun akhirnya mau bernyanyi di depan kelas, maka jangan sekadar dibilang bahwa dia anak hebat atau anak pintar.
"Kata-kata, seperti anak hebat, keren banget, pinter banget itu pujian yang blur, tidak realistis, bahkan agak lebay (berlebihan, red.).
Pujian yang pas adalah pujian yang berdasarkan pada data dan perlu diperinci pencapaiannya. Misalnya, Kakak pintar karena sudah berani bernyanyi di depan kelas,” jelas Fitriani.
Baca Juga: Ini 8 Cara Efektif Ajarkan Anak Membersihkan Kamar Tidurnya
2. Waktu
Lalu, pujian juga harus pas waktunya. Jangan terlalu dini, namun jangan terlambat juga.
Misalnya, saat kita menginginkan anak mendapat nilai 9, dan dia bersemangat untuk mencapainya dengan belajar tiap hari, pujian perlu diberikan dengan akurat.
Daripada berkata "Anak Mama rajin, pasti dapat nilai 9", lebih baik katakan, "Anak Mama rajin, sudah belajar setiap hari. Mudah-mudahan nanti dapat nilai 9."
"Pujian yang pas itu seperti makanan yang bergizi. Kalau orangtua jarang memuji perilaku-perilaku anak yang baik, anak bisa jadi kurang gizi.
Jadi berikan pujian, di saat anak memang pantas mendapatkannya," ujar Fitriani. Namun, jangan juga karena takut salah, kamu malah pelit memuji, ya.