2. Bagaimana budaya di kantormu?
Coba pikirkan apakah Kawan Puan menikmati lingkungan kerjanya, rekan-rekan kerjanya, makan siang gratis atau kegiatan outing (kalau ada) dari kantor.
Jika Kawan Puan mendapat hal-hal menyenangkan seperti demikian dari kantor, sebaiknya pertimbangkan apakah kamu mau mengorbankan semua ini untuk berhenti lalu melamar pekerjaan lain?
Apabila Kawan Puan merasa lingkungan kerjanya menyenangkan dan sepertinya susah didapat di tempat kerja lain, mungkin perlu dipikirkan lagi keinginanmu untuk resign.
Jangan sampai menyesal kemudian karena terburu-buru berhenti padahal tempat kerjamu itu sudah nyaman.
Baca Juga: Tak Perlu Pusing! Hadapi Rekan Kerja Toksik dengan 4 Cara Berikut
3. Sudah berapa lama menjalani pekerjaan itu?
Jika pekerjaan ini penting untuk membangun resume Kawan Puan supaya bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik kelak, maka kamu harus melakoni pekerjaan itu dulu.
Sebab, kalau hanya bertahan tiga sampai enam bulan sembari menanti masa percobaan di kantor habis, durasi sesingkat itu tidak akan cukup meningkatkan kualitas resume.
Jadi, kalau memang penting untuk membangun resume, Kawan Puan mungkin bisa bertahan dan tidak buru-buru berhenti, ya.