Kisah dalam video tersebut merupakan kisah nyata, pengalaman dari Hannah Al Rashid dan rekan pekerja film lainnya.
Mereka berharap agar kejadian layaknya di video tersebut tidak terjadi lagi.
Para pekerja film perempuan juga membuka petisi serta donasi bagi para penyintas pelecehan seksual di lingkungan kerja industri film yang masih trauma dan dalam proses pemulihan.
Mereka menuntut adanya upaya dari setiap pihak di industri film, apapun gender-nya, dalam mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Sehingga terciptalah lingkungan kerja yang sehat dan semakin banyak perempuan yang bergabung dalam industri film Indonesia.
Baca Juga: Pandangan Hannah Al Rashid dan Pentingnya Mendukung Sesama Perempuan
Walaupun dalam narasi video tersebut korban yang ditunjukan adalah seorang perempuan, pelecehan seksual dapat terjadi kepada semua gender.
Maka diharapkan tuntutan tersebut mendukung korban dari semua latar belakang gender, agama, ras dan golongan.
Adanya tuntutan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan perhatian lembaga-lembaga film yang bertanggung jawab.
Lembaga film ini harus melindungi dan memenuhi hak-hak pekerja film, serta mengajak masyarakat untuk sadar betapa traumatisnya pelecehan seksual bagi para penyintasnya. (*)