1. Pingitan atau Dipingit
Sebagian besar orang Jawa mungkin sudah tidak asing lagi dengan tradisi yang satu ini.
Pingitan adalah sebuah tradisi di mana calon mempelai perempuan dipingit atau dilarang keluar rumah menjelang pernikahan.
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan agar calon mempelai perempuan tidak bertemu dengan calon suaminya sampai hari pernikahan tiba.
Sama seperti yang dilakukan Aurel, di mana ia berdiam diri di rumah dan tidak bertemu dengan Atta selama beberapa hari sejak siraman hingga hari pernikahan.
Konon, dulunya tradisi pingitan ini dilakukan sampai selama 1 bulan atau lebih, tetapi kini kurang lebih cuma satu minggu.
2. Tradisi Adol Dawet
Tradisi pernikahan lainnya yang dikenal oleh orang Jawa, khususnya Jawa Tengah adalah adol dawet.
Adol dawet ialah di mana pada saat acara siraman menjelang pernikahan, kedua orang tua dari pengantin perempuan berjualan dawet.
Para tamu yang hadir dipersilakan membeli dawet yang "dijual" itu dengan menggunakan mata uang berupa pecahan genting.
Makna dari tradisi adol dawet tersebut, yaitu agar mempelai belajar bekerja sama membangun rumah tangga dari orang tua mereka.