Diet ini juga memanfaatkan lahan panen, makanan musiman dan pengolahan makanan yang sederhana.
Selain itu, ritual menikmati makanan bersama orang lain juga menjadi poin penting diet ini.
Sehingga diet ini pun kental dengan nilai komunitas di dalamnya.
Sama seperti diet lainnya, diet mediterania mendorong konsumsi campuran buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Diet mediterania juga menambahkan makanan laut, yang merupakan tradisi masyarakat laut Mediterania, sebagai lemak sehat.
Diet ini juga menjauhi gula, natrium, lemak jenuh, dan makanan olahan.
Segelas anggur merah sehari dan air putih dengan campuran sari herbal adalah minuman khas diet mediterania.
Baca Juga: Tak Perlu Diet, Ini Kebiasaan Pagi yang Bisa Menurunkan Berat Badan
Meskipun pilihan berorientasi pada makanan nabati, masih ada tempat untuk daging dan susu dalam jumlah sedang di dalam pola makan ini.
Diet mediterania juga merekomendasikan penggunaan bumbu dan rempah-rempah untuk membumbui hidangan, mengurangi garam atau lemak yang tidak perlu.
Dikenal dengan fokusnya pada produk lokal dan kebiasan menyiapkan makanan bersama dengan orang lain, maka kesederhanaanlah yang menguasai pola makan mediterania ini.
Namun, diet Mediterania tidak menjanjikan perubahan tubuh secara drastis dengan membatasi makanan tertentu, maka hal itu lebih bisa dicapai daripada diet lainnya.(*)