- Bahan kimia, radiasi, atau bahan berbahaya lainnya.
- Berdiri atau memanjat dalam waktu lama.
- Membawa atau mengangkat beban berat.
- Suara atau getaran keras dari alat berat.
- Cuaca panas atau dingin yang ekstrim.
- Jumlah jam kerja juga bisa menjadi salah satu faktor risiko yang perlu dipertimbangkan.
Baca Juga: Sering Dialami oleh Ibu Hamil, Begini Cara Mudah Cegah Flek Hitam di Kulit
Sebuah studi tahun 2014 terhadap perempuan di Jepang menemukan mereka bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dan persalinan prematur.
Semakin banyaknya jam kerja lebih dari 40 jam semakin tinggi risikonya. Risiko ini juga riskan pada usia kehamilan trimester pertama.
Sebuah penelitian di Denmark pada 2019 menunjukkan, orang yang bekerja setidaknya dua shift malam per minggu memiliki risiko keguguran lebih tinggi sebanyak 32% dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada siang hari.
Hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian alias ritme yang mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam dan bagaimana tubuh melepaskan hormon melatonin.