Ingin Bekerja Saat Hamil? Perhatikan Faktor Risiko Ini Demi Janinmu

Putri Mayla - Selasa, 6 April 2021
Perhatikan hal berikut ini jika ingin bekerja saat hamil.
Perhatikan hal berikut ini jika ingin bekerja saat hamil. Yuri_Arcurs

Parapuan.co - Bekerja saat hamil bisa saja tidak mudah dijalani dan menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil.

Kondisi tiap ibu hamil tentunya berbeda. Maka, agar ibu hamil nyaman, sehat, dan produktif selama bekerja, ada beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan.

Pasalnya, hal tersebut akan menyangkut keamanan dan keselamatan sang ibu serta janin yang dikandungnya yang amat penting.

Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli, Perhatikan Frekuensinya

Toh, melansir dari Healthline, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil bisa tetap bekerja, lho.

 

Namun, keamanan selama bekerja perlu diperhatikan sesuai dengan faktor jenis pekerjaan, status kesehatan, dan segala komplikasi yang mungkin dialami selama kehamilan.

Namun, jika pekerjaan Kawan Puan menghadapkan pada faktor risiko yang mengkhawatirkan karena bisa membahayakan janinmu, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Lantas, faktor risiko seperti apa yang perlu diperhatikan?

  • Bahan kimia, radiasi, atau bahan berbahaya lainnya.
  • Berdiri atau memanjat dalam waktu lama.
  • Membawa atau mengangkat beban berat.
  • Suara atau getaran keras dari alat berat.
  • Cuaca panas atau dingin yang ekstrim.
  • Jumlah jam kerja juga bisa menjadi salah satu faktor risiko yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Sering Dialami oleh Ibu Hamil, Begini Cara Mudah Cegah Flek Hitam di Kulit

Sebuah studi tahun 2014 terhadap perempuan di Jepang menemukan mereka bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dan persalinan prematur. 

Semakin banyaknya jam kerja lebih dari 40 jam semakin tinggi risikonya. Risiko ini juga riskan pada usia kehamilan trimester pertama.

Sebuah penelitian di Denmark pada 2019 menunjukkan, orang yang bekerja setidaknya dua shift malam per minggu memiliki risiko keguguran lebih tinggi sebanyak 32% dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada siang hari.

Hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian alias ritme yang mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam dan bagaimana tubuh melepaskan hormon melatonin.

Hormon tersebut berperan dalam melindungi plasenta yang berpengaruh pada keberhasilan kehamilan.

Penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan ibu hamil dan faktor risiko sebelum memutuskan untuk bekerja.

Jika bekerja saat hamil mungkin menjadi satu-satunya pilihan, maka disarankan untuk rutin konsultasi ke dokter kandungan.

Kawan Puan pun perlu mencari alternatif lain yang bisa dilakukan terkait pekerjaan serta memastikan kondisi kesehatan tubuhmu dan janinmu. (*)

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Anak Perempuan Usia Remaja Rentan Terserang Lupus, Ini Penjelasan Dokter