Parapuan.co - Pandemi menjadikan hidup kita memiliki tantangan baru, tak terkecuali bagi kamu yang sudah berkeluarga.
Salah satunya adalah pengeluaran terhadap kebersihan dan kesehatan menjadi lebih banyak dari sebelumnya.
Berdasarkan riset IPB, sebanyak 76% responden menyatakan alokasi pengeluaran keluarga pada perlengkapan kesehatan dan sanitasi atau kebersihan meningkat.
Baca Juga: Harus Sabar: Cara Cerdas Menagih Hutang ke Teman Agar Uang Kembali
Hal ini menunjukkan sikap konsumen yang mengutamakan manfaat dalam memprioritaskan pengeluaran, khususnya yang menyangkut aspek kebersihan dan kesehatan.
Agar keuangan keluarga tetap sehat dan stabil, tentunya kita harus mengutamakan manfaat kebersihan dan kesehatan dalam pengeluaran dan juga memilih produk sesuai dengan biaya yang lebih hemat dan efisien.
Prita Ghozie, Perencana Keuangan Independen pun angkat suara mengenai tantangan ini.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan Bisnis Rumahan Jelang Ramadhan Ala Prita Ghozie
“Pada masa di mana kita semua menghadapi tantangan hampir di semua lini kehidupan, penting bagi seorang ibu melakukan perencanaan keuangan dengan matang," jelas Prita dalam Launching Attack Jaz1 Detergel pada Rabu, (7/4/2021).
Prita mengatakan beberapa masalah dalam keuangan.
"Pertama adalah kita sadar dulu ragam problem keuangan tuh ada apa," ujar Prita. Prita pun mengemukakan 3 hal.
Pertama yaitu pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
"Kalau pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, maka itu masalah. Kenapa? Potensi berutang," jelas Prita.
Baca Juga: Apa Itu Dana Darurat? Kulik Definisi, Besaran, dan Cara Menyiapkannya
Masalah kedua yakni tidak bisa membuat prioritas.
"Dia beli-beli yang nggak ada manfaatnya. Jadi beli-beli itu karena simply, oh lagi bisa beli satu gratis 5, nah loh, langsung deh, yang namanya emak-emak beli satu gratis 5 langsung heboh," jelas Prita.
Ketiga yakni tidak paham cara menabung.
"Ini nanti muncul masalahnya di masa depan bahwa dia tidak mapan," jelas Prita.
Lalu gimana dong kita bisa mengaturnya?
Baca Juga: Pentingkah Diskusi Keuangan dengan Pasangan Sebelum Menikah? Ini Kata Maya Septha
Prita pun memaparkan perencanaan keuangan yang akan membantu kesejahteraan keluarga dalam beberapa langkah berikut ini.
1. Evaluasi Sumber Pemasukan
Prita mengatakan pentingnya evaluasi bagaimana sumber pemasukan.
"Jadi kita bisa lihat kalau emak-emak tuh dapat pemasukan dari mana, sih?" ujar Prita
Ia pun menjelaskan sumber pemasukan ini bisa dari pendapatan bulanan, THR, bonus, usaha sampingan, maupun investasi dan usaha.
Baca Juga: 4 Tips Hemat tapi Tetap Bisa Bersenang-senang Setelah Gajian
2. Mengatur Prioritas Pengeluaran
"Jadi kuncinya memang di prioritas," kata Prita.
Prita pun memaparkan pos pengeluaran yang dijadikan contoh.
"Jadi idealnya ada 7 pos pengeluaran untuk setiap orang dalam rumah tangganya masing-masing."
"Di situ ada dana sosial, dana darurat, premi, biaya hidup, cicilan, serta tabungan dan investasi."
Baca Juga: Berencana Menikah? Cobalah 6 Tips Ini Saat Membicarakan Rencana Keuangan dengan Pasangan
"Biaya hidup ini yang biasanya memakan porsi cukup besar. Biasanya bahkan mencapai kalau tidak bisa dikelola dengan baik itu bisa sampai 100 persen dari pemasukan, itu larinya hanya untuk biaya hidup bulanan, ini yang berbahaya sebetulnya," jelas Prita.
Besarnya biaya hidup ini disebabkan dari besarnya biaya cicilan. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengatur cicilan dan biaya hidup sesuai pemasukan masing-masing.
3. Membuat Anggaran untuk Mencapai Tujuan Keuangan
"Yang namanya emak-emak juga biasanya adalah tonggak dari keluarga. Untuk apa? Untuk membantu pasangannya dalam menyusun keuangan keluarga," ujar Prita.
Hal ini dilakukan supaya pada saat kita tidak produktif lagi kita memiliki tabungan untuk menyokong hidup kita kelak.
Baca Juga: Pertimbangkan 4 Hal Penting Ini Sebelum Membuat Kartu Kredit
Namun, sebagai manusia, kita juga membutuhkan hiburan dan bersenang-senang.
Untuk itu, penting bagi kita untuk membuat daftar belanja supaya tidak kalap.
Salah satu cara agar tidak kalap adalah memilih produk yang memiliki orientasi pada manfaat.
(*)