Usia yang Komparatif
Remaja mengukur segala aspek dalam hidupnya dari kacamata teman sebayanya.
Hal ini dapat menyebabkan mental remaja jadi down karena merasa teman-temannya lebih baik darinya, mulai dari segi prestasi, pertemanan, percintaan, popularitas, mode, dan sebagainya.
Perasaan down dan rendah diri kemudian muncul, terutama apabila mereka mengalami penolakan atau kritik dari teman sebaya.
Kadang-kadang, ada remaja yang sampai mengolok-olok teman sebayanya lantaran ia khawatir akan diolok-olok lebih dulu.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu! Ini 3 Tips Ampuh Menghadapi Kegalauan Anak
Pola Asuh yang Kurang Tepat
Apa yang dirasakan remaja di luar rumah, bisa jadi terbawa hingga saat berada di rumah bersama kedua orang tua.
Mereka mungkin akan marah-marah pada ayah atau ibu, dan mengeluhkan apa-apa yang terjadi di rumah.
Jika ini terjadi, pola asuh dari orang tua akan banyak berperan untuk meredakan emosi anak remaja.
Sebagai orang tua, sebisa mungkin hindari mengatakan bahwa anak menjadi nakal dan merepotkan.
Sebaliknya, ucapkan kata-kata menenangkan seperti, "Apa kamu mengalami kesulitan hari ini? Ceritakan kalau ada yang bisa ayah/ibu bantu."
Selain mengungkapkan kalimat penenang, hal-hal di bawah ini bisa Kawan Puan lakukan untuk menghadapi remaja yang membandingkan hidupnya dengan teman sebaya!