2. Tidak mengkritik anak
Hindari mengkritik remaja yang sedang merasa down karena justru akan membuatnya semakin merasa tidak cukup baik.
Daripada mengkritiknya, sebagai orang tua sebaiknya memberinya saran padanya sesuai dengan apa yang menurut ayah atau ibu lebih baik.
3. Gunakan koreksi non-evaluatif
Apabila remaja melakukan kesalahan, gunakan koreksi non-evaluatif daripada menghakimi perilaku buruknya.
Memberi koreksi non-evaluatif berarti tidak memberikan penilaian atas sikap anak, tetapi dengan menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidaksukaan atas sikapnya itu.
Berikan ia pilihan, misalnya dengan mengatakan, "Kami tidak setuju dengan sikapmu, ini alasannya. Kami ingin kamu melakukan ini, tapi seperti biasa kami juga ingin mendengarkanmu."
Baca Juga: 3 Tips Dampingi Buah Hati Saat Masuk Sekolah Untuk Pertama Kalinya
4. Beri apresiasi yang positif
Apresiasi positif sangat penting bagi remaja agar ia tidak rendah diri dan membanding-bandingkan dirinya dengan teman sebaya.
Tekankan bahwa setiap orang sangat spesial dan masing-masing punya kelebihan maupun kekurangan.
Sama seperti teman sebayanya yang punya kelebihan tertentu, ia juga memiliki kelebihan lain yang bisa jadi membuat temannya minder. (*)