Banjir NTT, Lakukan Hal ini Saat Alami Pelecehan Seksual di Situasi Bencana

Putri Mayla - Rabu, 7 April 2021
Ilustrasi pelecehan seksual di kondisi bencana
Ilustrasi pelecehan seksual di kondisi bencana Kompas.com

Parapuan.co - Indonesia kembali berduka, banjir bandang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).

Mengutip dari laman Kompas.com, sejumlah wilayah terdampak yakni Kabupaten Flores Timur, Kota Kupang, dan Kabupaten Lembata.

Banjir melanda sejumlah daerah Di daerah Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, dan Wotan Ulumado.

Baca Juga: Infrastruktur Tak Mendukung, Perempuan Rentan Alami Kekerasan Seksual di Kondisi Bencana

Terjadinya bencana menjadi hal yang begitu sulit bagi para korban, terutama perempuan.

Sebab, ada sejumlah masalah tersendiri yang mereka hadapi.

Mulai dari kebutuhan dasar sanitasi yang kurang, infrastruktur yang tidak memadai, hingga yang paling parah mengalami kekerasan seksual.

"Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, apalagi pelecehan seksual sering terjadi karena kondisi pengungsian sangat tidak mendukung secara infrastruktur," kata Olivia Chadidjah Salampessy Wakil Ketua Komnas Perempuan saat dihubungi PARAPUAN pada Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Kebaikan Jangan Ditunda, Indah Permatasari Bagi Info Donasi Banjir NTT

Keadaan mendesak seringkali membuat tidak terwujudnya realisasi pemenuhan kebutuhan dasar bagi perempuan.

Maka dari itu, penting adanya respon yang fokus terhadap keselamatan perempuan dalam kondisi bencana, baik dari pemerintah maupun lembaga non pemerintah.

Selain itu, saat mengalami pelecehan seksual di lokasi pengungsian atau dalam kondisi bencana, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

"Tindakan utama yang pertama kali dilakukan adalah melaporkan," papar Olivia.

Baca Juga: Para Penenun di NTT Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, Bisa Salurkan Bantuanmu di Sini

Karena kalau bungkam atau tidak melaporkan, dianggap tidak ada kasus pelecehan seksual.

Kesulitannya selama ini adalah saat korban pelecehan seksual sulit melaporkan.

Melaporkan kejadian bisa ke lembaga pendampingan yang ada di lokasi pengungsian.

Saat sesama pengungsi melihat atau mendengar kasus pelecehan seksual, ada hal yang harus dilakukan yaitu melaporkan kasus tersebut.

Baca Juga: Para Penenun di NTT Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, Bisa Salurkan Bantuanmu di Sini

"Kalau di lokasi ada lembaga layanan pendamping, dinas sosial, maupun dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dekat bisa membantu mereka," tambah Olivia. 

Adanya ruang aman yang terdiri dari lembaga layanan ini sangat penting bagi perempuan dalam kondisi bencana.

“ruang aman yang di dalamnya ada pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lembaga Civil Society Organization (CSO), Lembaga Swadaya Masyarakat, atau aktivis perempuan,” lanjut Olivia.

(*)

Sumber: Komnas Perempuan
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Banjir NTT, Lakukan Hal ini Saat Alami Pelecehan Seksual di Situasi Bencana