Parapuan.co - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) seakan jadi masalah yang tak kunjung selesai.
Kekerasan dalam keluarga adalah tentang kekuasaan dan kendali, di mana merugikan bagi pasangan atau anak-anak.
KDRT bisa terjadi dalam berbagai bentuk termasuk fisik, emosional, verbal, seksual, psikologis, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Apa Itu Consent? Pahami Agar Terhindar dari Kekerasan dalam Hubungan
Lalu, bagaimana jika anak-anak mengalaminya?
Ketika mereka sering melihat, mendengar, atau merasakan kekerasan yang dialami dalam keluarganya bisa dipastikan jalan luka batin itu terbuka lebar.
Mengutip dari Raising Childern Australia, KDRT lebih mungkin dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Perempuan cenderung hidup dalam ketakutan terhadap pasangan dan terluka karena kekerasan keluarga.
Masifnya, anak-anak juga terjebak dalam KDRT karena mengalaminya sendiri atau menjadi saksinya.