Menyaksikan kekerasan dalam keluarga baik langsung maupun tidak langsung memiliki efek negatif yang sama pada anak-anak seperti kekerasan fisik itu juga terjadi pada mereka.
Sayangnya, orang yang mengalami KDRT seringkali tidak memberi tahu siapapun, bahkan menjadi kebiasaan yang menurutnya wajar.
Lebih buruknya, orang yang mengalami kekerasan menyalahkan diri sendiri atas masalah yang terjadi, sehingga mereka tidak ingin membicarakannya.
Orangtua tanpa sadar menabur garam pada luka batin untuk si buah hati dengan melakukan kekerasan di hadapan mereka.
Baca Juga: Sexting dan 8 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online, Apa Itu?
Hidup dalam KDRT menyebabkan kerusakan fisik dan emosional pada anak-anak, seperti:
1. Gangguan kecemasan dan depresi.
2. Sulit untuk mengelola stres.
3. Tekanan emosional.
4. Rendah diri.