Parapuan.co - Sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan, bulan yang paling dinantikan masyarakat muslim.
Banyak tradisi unik yang dilakukan masyarakat untuk menyambut Ramadhan.
Biasanya, sebelum Ramadhan, masyarakat muslim melakukan tradisi unik ini bersama-sama. Ada tradisi yang isinya mandi besar hingga makan bersama.
Baca Juga: Tak Perlu Jauh-jauh ke Korea, Ini 5 Destinasi Kampung Korea di Indonesia
Sayangnya, tahun ini pun masyarakat tidak bisa melakukan tradisi yang biasa mereka lakukan untuk menyambut Ramadhan.
Seperti yang kita tahu, Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang kedua setelah pandemi Covid-19 ada di Indonesia. Pandemi pun masih ada.
Namun, makin tak bisa melakukannya, tradisi unik ini makin dirindukan. PARAPUAN telah merangkum beberapa tradisi unik sambut Ramadhan melansir Tribunnews.com. Yuk, simak!
Nyadran
Nyadran adalah tradisi mendatangi makam kerabat dekat yang sudah meninggal.
Tradisi Nyadran merupakan tradisi membersihkan area makam, menyiram dengan air mawar, dan kemudian menabur bunga.
Setelah mendoakan leluhur yang sudah meninggal, kegiatan selanjutnya adalah makan bersama.
Tradisi ini sering dilakukan di daerah Jawa Tengah.
Baca Juga: Yuk Simak, Ini Tahapan Vaksinasi Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan
Nyorong
Tradisi Nyorong dilakukan masyarakat Betawi.
Tradisi ini dilakukan dengan menghampiri orang yang lebih tua sambil membawa rantang.
Masyarakat Betawi meletakkan makanan atau bahan makanan dalam rantang.
Kemudian rantang tersebut diantarkan pada kerabat untuk menjalin silaturahmi.
Padusan
Padusan adalah tradisi dari masyarakat Boyolali. Padusan ini berati mandi besar yang dilakukan satu hari sebelum hari puasa.
Tradisi Padusan bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga menghadapi bulan suci Ramadhan.
Dahulu tradisi Padusan dilakukan seseorang di tempat yang sepi.
Seiring berkembangnya jaman, tradisi Padusan dilakukan beramai-ramai di kolam renang maupun mata air.
Baca Juga: Arab Saudi Buka Kembali Ibadah Umrah, Apa Syarat yang Harus Dipenuhi?
Grembong Liwet
Tradisi ini sering dilakukan di wilayah Jawa Barat.
Tradisi Grembong Liwet ini menggambarkan kebersamaan.
Dalam tradisi ini warga desa berkumpul di lapangan dengan memasak nasi liwet bersama-sama kemudia menyantapnya bersama dengan warga lain. (*)