Gubernur NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Menyusul Banjir Bandang dan Longsor

Shenny Fierdha - Jumat, 9 April 2021
Korban selamat banjir bandang dan tanah longsor NTT
Korban selamat banjir bandang dan tanah longsor NTT kompas.com

Parapuan.co - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat bencana di provinsi ini, Kamis (8/4/2021).

Diberitakan Tribunnews.com, status tanggap darurat itu menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang sejumlah area di NTT beberapa hari lalu.

Pemberlakuan status darurat ini terhitung mulai tanggal 6 April 2021 sampai 5 Mei 2021.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan 6 Kapal Perang untuk Tangani Situasi Pascabencana NTT

"Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis Seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021," ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Kamis, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Penetapan status tanggap darurat itu tertuang dalam surat keputusan No.118/KEP/HK/2021 yang tertanggal 6 April 2021.

Pemerintah dan BNPB berharap dapat menangani situasi pascabencana dengan lebih baik dengan diberlakukannya status tanggap darurat bencana di NTT ini.

"Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini, diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT,"  kata Raditya.

Berdasarkan data BNPB, sampai Rabu malam (7/4/2021), terhitung ada 138 orang tewas dan 61 orang lainnya hilang akibat bencana alam di NTT.

Baca Juga: Penyebab dan Sejumlah Fakta Mencengangkan Banjir Bandang di NTT

Korban tewas tersebut tersebar di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kota Kupang, dan sebagainya.

Sementara itu, puluhan warga yang masih dinyatakan hilang berasal dari Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Flores Timur.

Pemerintah dibantu oleh BNPB, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah turun ke lokasi bencana untuk mengevakuasi korban tewas dan penyintas.

Mereka telah mendirikan sejumlah posko pengungsian dan membawa logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban selamat.

Baca Juga: Bencana NTT dan NTB, Jokowi Minta Penanganan dilakukan Secara Cepat

Sebelumnya pada Minggu (4/4/2021), banjir bandang dan longsor melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Flores Timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan  bahwa bencana ini disebabkan oleh fenomena cuaca bibit siklon tropis 99S atau Seroja. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania