Toxic positivity berpotensi membungkam emosi seseorang dan menghalanginya untuk mencari dukungan sosial.
Padahal, dukungan sosial terlebih dari orang-orang terdekat dapat memberikan semangat untuk bertahan.
Melansir dari Medicalnewstoday.com berikut beberapa sikap toxic positivity yang biasa ditemui:
1. Mengatakan pada orang tua yang kehilangan anaknya bahwa mereka harus tetap bahagia, karena mereka masih bisa memiliki anak lagi.
2. Memberi pendapat pada seseorang yang terkena bencana alam dengan "semua terjadi karena sebuah alasan."
3. Memberitahu seseorang untuk melupakan kesedihan atau penderitaan mereka dan fokus pada hal-hal baik dalam hidup mereka.
4. Menandai seseorang yang selalu tampil positif sebagai orang yang lebih kuat atau lebih disukai daripada orang lain.
5. Mendesak seseorang untuk fokus pada pemikiran positif dari kehilangan yang dapat menghancurkan hidupnya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Tak Disadari Menjadi Tanda Toxic Relationship
6. Mendesak seseorang untuk terus mengembangkan diri meskipun sedang mengalami kesulitan dalam hidup.
7. Menyingkirkan kekhawatiran seseorang dengan mengatakan, "bisa jadi lebih buruk".
Ketika kita memberikan saran atau semangat pada orang terdekat, usahakan untuk tidak memaksa dan menghakiminya, ya.
Sebab belum tentu kita bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan. (*)