Tanpa Sadar Pernah Kita Lakukan, Ini Dia 7 Bentuk Tindakan Toxic Positivity

Saras Bening Sumunarsih - Jumat, 9 April 2021
ilustrasi depresi
ilustrasi depresi foto: freepik.com

Parapuan.co - Toxic positivity adalah keadaan di mana seseorang terobsesi dengan pemikiran positif.

Keadaan ini memaksa seseorang untuk memberikan pemikiran yang positif pada semua pengalaman, termasuk pengalaman yang tragis.

Toxic positivity dapat menimbulkan rasa tertekan pada seseorang. Pasalnya mereka dipaksa berbahagia ketika sedang bersedih.

Baca Juga: Yuk, Kenali Toxic Positivity Dan Bahayanya Bagi Kesehatan Mental

Di beberapa kasus, hal ini sering terjadi ketika kamu sedang merasa sedih namun tidak ingin menunjukkannya pada lingkungan sekitar.

Namun ini juga bisa menjadi sebuah tekanan ketika menasihati orang yang sedang berduka untuk tetap mencari hal positif dalam kehilangannya.

Kadang tanpa kita sadari, kita adalah pelaku toxic positivity lo, Kawan Puan.

Alih-alih memberi semangat, ternyata kita malah memaksa mereka dan membuatnya tertekan.

Toxic positivity berpotensi membungkam emosi seseorang dan menghalanginya untuk mencari dukungan sosial.

Padahal, dukungan sosial terlebih dari orang-orang terdekat dapat memberikan semangat untuk bertahan.

Melansir dari Medicalnewstoday.com berikut beberapa sikap toxic positivity yang biasa ditemui:

1. Mengatakan pada orang tua yang kehilangan anaknya bahwa mereka harus tetap bahagia, karena mereka masih bisa memiliki anak lagi.

2. Memberi pendapat pada seseorang yang terkena bencana alam dengan "semua terjadi karena sebuah alasan."

3. Memberitahu seseorang untuk melupakan kesedihan atau penderitaan mereka dan fokus pada hal-hal baik dalam hidup mereka.

4. Menandai seseorang yang selalu tampil positif sebagai orang yang lebih kuat atau lebih disukai daripada orang lain.

5. Mendesak seseorang untuk fokus pada pemikiran positif dari kehilangan yang dapat menghancurkan hidupnya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Tak Disadari Menjadi Tanda Toxic Relationship

6. Mendesak seseorang untuk terus mengembangkan diri meskipun sedang mengalami kesulitan dalam hidup.

7. Menyingkirkan kekhawatiran seseorang dengan mengatakan, "bisa jadi lebih buruk".

Ketika kita memberikan saran atau semangat pada orang terdekat, usahakan untuk tidak memaksa dan menghakiminya, ya.

Sebab belum tentu kita bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan. (*)

Sumber: medicalnewstoday.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat