2. Tips membekukan ASI
- Segera simpan susu ke lemari pendingin jika tidak akan langsung dikonsumsi.
- Tidak perlu membekukan ASI terlalu banyak karena akan sia-sia jika tidak habis nantinya.
- Sisakan ruang pada botol (jangan isi penuh) jika akan membekukan ASI.
- Kencangkan tutup botol ketika susu telah benar-benar beku.
- Simpan di bagian belakang freezer supaya susu tidak terpengaruh perubahan suhu.
Baca Juga: Sederet Kandungan Skincare yang Ibu Menyusui Harus Hindari, Apa Saja?
3. Tips mencairkan dan menghangatkan kembali ASI
- Gunakan ASI beku yang lebih lama disimpan terlebih dulu.
- Pindahkan susu dari freezer ke pendingin semalaman dan biarkan mencair dengan sendirinya.
- Jika ingin menghangatkan susu, pastikan wadah tertutup rapat selama memanaskannya.
- Hindari menggunakan microwave karena justru akan merusak kualitas ASI.
- Cek temperatur susu sebelum dikonsumsi bayi agar ia tidak kepanasan.
- ASI jangan dikocok, tetapi diaduk dengan lembut sebelum diberikan pada bayi.
Panduan Penyimpanan ASI Hasil Pumping
Mengutip Healthline.com, menyimpan ASI hasil pumping tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.
Kawan Puan perlu memastikan bahwa ASI yang akan disimpan tidak terkontaminasi bakteri dan kualitas nutrisinya tetap terjaga sampai nanti dikonsumsi.
Jika ASI akan segera diberikan buat bayi setelah dipompa, penyimpanan pada suhu kamar selama setidaknya 4 jam cukup aman dilakukan.
Akan tetapi jika untuk disimpan dalam jangka panjang, ASI tersebut sebaiknya disimpan di freezer.
Kira-kira, berapa temperatur yang tepat untuk menyimpan ASI yang masih segar dan ASI beku yang sudah dicairkan setelah beberapa lama?
Baca Juga: Cara Ini Bisa Bantu Mengantisipasi Depresi Pasca Berhenti Menyusui