Parapuan.co - Kawan Puan tahukah kamu siapa itu Agnes Keleti?
Agnes Keleti adalah seorang juara olimpiade tertua yang masih hidup dan seorang penyintas Holocaust.
Sekadar informasi, Holocaust adalah istilah yang mengacu pada penyiksaan dan pembantaian terhadap sekitar enam juta orang Yahudi oleh rezim Nazi.
Baca Juga: Kane Tanaka, Perempuan Jepang Usia 118 Tahun yang Akan Bawa Obor Olimpiade
Melansir dari Cbsnews, mantan juara olimpiade ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada bulan Januari lalu.
Agnes lahir di Budapest pada 1921 dan sudah menjadi seorang pesenam sejak berusia empat tahun.
Agnes diketahui memenangkan gelar nasioanl pertamanya pada 1937 saat usianya masih 16 tahun.
Baca Juga: Pernah Insecure, Agnes Oryza Akhirnya Temukan Kecantikan dalam Dirinya
Setelah kemenangannya itu, Agnes diharapkan untuk masuk ke tim nasional Hongaria untuk Olimpiade 1940, namun sayangnya olimpiade itu dibatalkan karena Perang Dunia ke II.
Pada tahun 1941, diketahui Agnes dikeluarkan dari klub senamnya di Hongaria karena ia merupakan seorang Yahudi.
Untuk keselamatan nyawanya, Agnes terpaksa meninggalkan Budapest dan menggunakan identitas barunya untuk bekerja sebagai pembantu di sebuah desa kecil di Hongaria.
Baca Juga: Tajir, Ini 5 Perempuan Terkaya Dunia dengan Kekayaan hingga Triliunan Rupiah
Agnes kemudian bekerja di pabrik amunisi sampai ia akhirnya dibebaskan.
Ibu serta kakak perempuan Agnes selamat dari tragedi Holocaust, namun ayah dan pamannya tewas di Auschwitz Bersama 550 ribu warga Yahudi Hungaria di kamp-kamp Nazi.
Setelah perang dan selamat dari Holocaust, Agnes kembali ke dunia senam dan mulai memenangkan turnamen di seluruh Hongaria.
Cedera pergelangan kaki sempat mencegahnya untuk berkompetisi di Olimpiade 1948 tetapi dia kembali ke Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia.
Baca Juga: CEO Bumble, Whitney Wolfe Jadi Miliarder Perempuan Termuda di Dunia
Prestasi Agnes terus menanjak, ia memenangkan 10 medali olimpiade untuk cabang olahraga senam, termasuk lima medali emas pada Olimpiade Helsinki tahun 1952 dan di Melbourne pada tahun 1956.
Ketika ditanya tentang banyak prestasi yang telah diraihnya, Agnes berkata, “Bukan medalinya yang penting, tetapi pengalaman yang didapatkan. Aku menyukai senam karena membutaku bisa bepergian secara gratis.”
Saat ini Agnes mengaku bahagia karena bisa menikmati hidupnya bersama keluarga dan para kerabatnya.
(*)