Gerakan tersebut adalah penggalangan dana dengan cara menghubungi jejaring komunitas seni dan budaya yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.
Komunitas Pasir Putih mengandalkan komunikasi lewat ponsel pribadi dan media sosial milik komunitas.
Alhasil, jejaring komunitas seni dan budaya di luar daerah Lombok Utara pun jadi mengetahui bagaimana kondisi korban bencana di pengungsian.
Komunikasi tersebut terus berjaring hingga teman dan kerabat Komunitas Pasir Putih di luar Lombok Utara pun ikut membuat gerakan sendiri untuk menggalang bantuan ke Lombok Utara.
Baca Juga: Usai Banjir Bandang NTT, BNPB Pastikan Perempuan dan Anak Nyaman di Pengungsian
Hari pertama Komunitas Pasir Putih Pemenang mendapat banyak donasi berupa uang dan juga kebutuhan pokok untuk warga.
"Alhamdulillah, hari pertama lumayan banyak donasi yang kita dapatkan.
"Ada beras, selimut, obat-obatan, dan ada juga hasil donasi yang kami belanjakan untuk lauk pauk," ungkap Ahmad Humaidi.
Awalnya yang Komunitas Pasir Putih Pemenang utamakan adalah warga yang ada di daerah Pemenang.