Parapuan.co - Kekerasan terhadap anak merupakan kasus yang marak terjadi di Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Kementerian PPPA setidaknya mencatat ada 4.116 kasus kekerasan pada anak pada periode 1 Januari hingga 31 Juli 2020.
Angka yang tinggi tersebut terjadi selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tak Hanya Lakukan KDRT, Suami Nindy Juga Lakukan Kekerasan Pada Anak
Banyak studi yang telah menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak-anak menyebabkan perubahan permanen pada otak anak yang sedang berkembang.
Perubahan struktur otak ini tampaknya cukup signifikan sehingga berpotensi menyebabkan masalah psikologis dan emosional di masa dewasa.
Melansir dari Verywellmind.com, berikut dampak kekerasan terhadap perkembangan anak.
Dampak bagi perkembangan otak
Dr. Martin Teicher dan rekan-rekannya di Rumah Sakit McLean, Sekolah Kedokteran Harvard dan Universitas Northeastern, memanfaatkan teknologi magnetic resonance imaging (MRI).