Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu memberi paracetamol saat kucing atau anjing peliharaanmu sakit?
Jika pernah, usahakan jangan diulangi lagi ya!
Sebab pemberian paracetamol ternyata berbahaya bagi hewan peliharaan terutama kucing dan anjing.
Menurut drh. Mulya Fitranda A. R., seorang dokter hewan di Muezza Pet Care, memberikan paracetamol pada kucing dan anjing justru bisa membahayakan kesehatan mereka.
Baca Juga: Bahaya! Ini Alasan Jangan Beri Paracetamol pada Hewan Peliharaan yang Sakit
“Bagi kucing atau anjing, paracetamol itu racun ya. Berbeda dengan kita manusia, paracetamol itu kan pereda nyeri yang diberikan dokter. Sayangnya bagi kucing dan anjing, obat ini tidak bisa dicerna dengan baik,” ungkap dokter Randa ketika dihubungi PARAPUAN (9/4/2021)
Ia juga menambahkan jika paracetamol diberikan dalam dosis yang berlebihan bahkan sudah mencapai dosis toksik, maka bisa sampai menyebabkan kematian pada hewan peliharaan.
Kadar paracetamol dalam hewan peliharaan yang bisa disebut sebagai dosis toksik pun berbeda antara kucing dan anjing.
“Untuk kucing, kadar paracetamol tergolong toksik adalah 10mg/kg berat badan, sedangkan untuk anjing 75-100mg/kg berat badan. Apalagi di pasaran, paracetamol itu ada di kadar 500mg per tabletnya. Itu kan bahaya sekali ya,” tambahnya.
Namun jika Kawan Puan sudah terlanjur memberikan paracetamol pada kucing atau anjing peliharaanmu, kamu perlu dua kali waspada ya!
Sebab biasanya ketika sudah terlanjur diberikan, paracetamol ini akan menyebabkan gejala-gejala keracunan yang bisa membahayakan kucing atau anjing peliharaanmu.
Baca Juga: Selain Jalin Kedekatan, Ini 4 Manfaat Rutin Mengajak Anjing Bermain
Menurut dokter Randa, gejala keracunan tersebut bisa diamati dari perubahan warna pada gusi atau kelopak mata sampai nafas yang lebih cepat atau pendek-pendek.
“Biasanya gejala umum dari keracunan paracetamol itu kurang lebih mirip dengan gejala keracunan zat yang lain. Cuma yang paling sering teramati itu biasanya gusi atau kelopak mata jadi biru. Trus biasanya nafasnya jadi lebih cepat dan pendek-pendek. Kemudian bisa juga bengkak di bagian wajah atau kaki.”
Selain gejala-gejala tersebut, perubahan ekspresi pada kucing atau anjing dan muntah-muntah juga bisa dilihat sebagai pertanda jika ada keracunan paracetamol di sana.
Dan yang lebih bahaya lagi, apabila pemberian paracetamol sudah lebih dari 1 hari maka kucing atau anjing peliharaan Kawan Puan akan menunjukkan gejala-gejala keracunan berat seperti kejang dan kehilangan kesadaran.
Nah jika kucing atau anjing peliharaan Kawan Puan sudah memperlihatkan tanda-tanda keracunan paracetamol seperti di atas, dokter Randa menyarankan untuk segera dibawa ke klinik hewan atau pet care terdekat.
Baca Juga: Wah, Ternyata Pencinta Kucing Punya 4 Karakteristik Ini, Lo! Yuk, Simak!
“Kalau bisa dibawa ke dokter hewan malah lebih bagus, jadi pertolongan pertama bisa segera dilakukan. Biasanya nanti akan dimuntahkan kalau pemberian paracetamol kurang dari 1 jam. Kalau gejalanya sudah parah dan lebih dari 1 jam dari pemberian paracetamol, biasanya akan dilakukan aggressive treatment, seperti diinfus atau diberikan obat antiracun atau tranfusi darah jika diperlukan,” ungkap dokter Randa.
Wah, ternyata berbahaya sekali ya Kawan Puan pemberian paracetamol pada hewan peliharaan khususnya kucing atau anjing ini!
Baca Juga: Lidah Buaya dan 4 Tanaman Ini Ternyata Berbahaya untuk Kucing dan Anjing
Semoga dengan tulisan ini Kawan Puan tidak lagi coba-coba memberikan paracetamol ketika kucing atau anjing peliharaanmu tengah sakit.
Jika memang kucing atau anjingmu sakit atau terlihat tidak selincah biasanya, segera bawa mereka ke dokter hewan untuk dapat pertolongan pertama ya, Kawan Puan!(*)