Dalam wawancara ini, Dela turut menyatakan bahwa air PDAM sudah mulai mengalir, hanya saja belum merata ke semua daerah.
"Yang di perkotaan sudah mulai pulih, cuma yang di daerah pelosok benar-benar masih susah," tambahnya.
Warga pun mendapat air dari sumur, yang pastinya kurang bersih karena tercampur dahan, ranting, dan daun pohon yang tumbang.
"Untungnya banyak masyarakat di sini punya penampungan air sendiri-sendiri, jadi tiap rumah masih ada persediaannya, walaupun sedikit," tegas Dela.
Untuk keperluan mandi pun, masyarakat diperbolehkan mandi di gereja atau tempat umum lainnya.
Baca Juga: BNPB Akan Segera Relokasi Pengungsi Bencana NTT ke Tempat Lebih Aman
Apalagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, pasti banyak yang menggunakan kamar mandi umum untuk mandi, buang hajat, dan kencing.
Berbeda lagi kalau masyarakat yang rumahnya masih dalam keadaan aman, mereka mandi di rumah masing-masing.
Sebagai tambahan informasi, banjir bandang di wilayah NTT yang terjadi pada 4 April 2021 ini merupakan luapan air yang memiliki dampak paling besar selama 10 tahun terakhir.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam konferensi pers virtualnya menyatakan data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat bencana sebanyak 174 orang.
Adapun 48 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain itu melansir dari Kompas.com, juru bicara Pemerintah Provinsi NTT, Marius Adu Jemalu mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi mencapai 24.600 orang.
Mendengar kabar tersebut, rasanya sangat menyayat hati ya, Kawan Puan.
Namun, alangkah baiknya kita jangan terlalu larut dalam kesedihan, mari kerahkan semangat dan dukunganmu bagi korban bencana alam.
Yuk bantu mereka, agar segera bangkit dari kedukaan yang menyelimuti. (*)
Baca Juga: Hatinya Ikut Tersayat, Rossa Serukan Galang Donasi Bantuan untuk NTT, Kawan Puan Pun Bisa Membantu