Kenali Sindrom MRKH yang Membuat Perempuan Tak Pernah Menstruasi

Shenny Fierdha - Selasa, 13 April 2021
Ilustrasi vagina mengalami Sindrom MRKH
Ilustrasi vagina mengalami Sindrom MRKH Pinterest

Parapuan.co - Meski menstruasi adalah bagian normal dari kehidupan remaja dan perempuan dewasa, nyatanya ada segelintir perempuan yang tidak akan pernah mengalami menstruasi seumur hidupnya.

Menurut situs Pennmedicine.org, hal tersebut bisa disebabkan oleh sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser atau biasa disingkat dengan sindrom MRKH yang diderita. 

Sindrom ini mungkin masih jarang kita dengar ya, Kawan Puan. Tetapi ternyata sindrom MRKH merupakan gangguan langka bawaan sejak lahir yang terjadi ketika perempuan masih berwujud janin di dalam rahim ibunya. 

Berhubung sebagian organ reproduksi milik perempuan pengidap sindrom MRKH kurang berkembang, atau bahkan tidak ada, perempuan dengan sindrom ini jadi tidak pernah bisa menstruasi. Lebih lanjut lagi, perempuan pengidap sindrom ini tidak bisa memiliki anak. 

Baca Juga: Ini 5 Pilihan Makanan yang Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Vagina

Terjadi Sangat Langka

Saking langkanya, sindrom ini hanya menimpa satu dari 4.500 perempuan lho, Kawan Puan. Meski sebagian organ reproduksinya kurang berkembang atau nihil, perempuan dengan sindrom MRKH tetap menampilkan karakteristik fisik feminin seperti punya payudara dan rambut pubis.

Sebab, ovarium dan pola kromosom pada perempuan tersebut tetap berfungsi normal sehingga karakteristik fisik seperti itu tetap tampak.

Penyebab Sindrom MRKH

Melansir situs Medlineplus.gov, penyebab Sindrom MRKH sejauh ini masih belum diketahui. Peneliti sempat menduga bahwa sindrom ini disebabkan oleh perubahan genetis.

Meski demikian, belum dapat dipastikan sebab pasti penyebab sindrom ini. Sampai sekarang, peneliti masih mempelajari lebih lanjut bagaimana perubahan genetis dapat menimbulkan sindrom MRKH.

Baca Juga: Gampang! Wajib Lakukan 5 Cara Ini Agar Vagina Lebih Bersih dan Sehat

Tipe Sindrom MRKH

Pennmedicine.org menyebutkan bahwa sindrom ini umumnya dibagi menjadi dua tipe yakni Sindrom MRKH Tipe I dan Sindrom MRKH Tipe II.

Sindrom MRKH Tipe I ditandai dengan adanya abnormalitas pada uterus dan vagina bagian atas, namun organ-organ lainnya tidak terpengaruh.

Sementara, perempuan dengan Sindrom MRKH Tipe II mengalami abnormalitas pula pada organ-organ mereka yang lainnya, seperti tuba falopi, ginjal, bahkan tulang punggung.

Sayangnya, Pennmedicine.org tidak menginformasikan tipe mana yang lebih banyak dialami oleh perempuan.

Gejala Sindrom MRKH

Seperti yang sudah disebutkan di awal, perempuan pengidap sindrom MRKH tipe I atau II tidak pernah mengalami menstruasi dan tidak bisa memiliki keturunan. 

Meski dua hal tersebut adalah ciri utama sindrom MRKH, tetapu ada pula ciri-ciri lain yang patut diketahui.

Masih dilansir dari sumber yang sama, gejala lain dari sindrom MRKH Tipe I ialah merasa kesulitan atau kesakitan setiap kali melakukan hubungan seksual. Selain itu, vagina penderitanya juga cenderung tidak terlalu dalam dan tidak terlalu lebar.

Baca Juga: Kenali 8 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Usai Bercinta dengan Pasangan

Sementara, sindrom MRKH Tipe II punya beberapa gejala lain seperti adanya komplikasi hingga kegagalan ginjal karena formasi atau posisi ginjal yang abnormal. Bahkan, penderita sindrom MRKH tipe II ada yang hanya punya satu ginjal.

Tak hanya itu, penderitanya juga mengalami kelainan jantung, abnormalitas tulang (terutama tulang belakang), maupun komplikasi organ tubuh lainnya.

Penanganan Sindrom MRKH

Perempuan yang mengalami sindrom MRKH bisa menjalani beberapa metode untuk menangani kondisi ini, salah satunya dengan menjalani operasi vaginoplasty.

Dalam operasi vaginoplasty, dokter bedah akan membuat vagina yang bisa berfungsi baik dengan mencangkok sebagian kulit dari bokong maupun usus.

Baca Juga: Ketahui Kondisi Vagina Melalui 6 Warna Keputihan, Yuk Perhatikan

Sebagai gambaran, Tribunnews.com mewartakan bahwa harga vaginoplasty untuk mengencangkan otot vagina yang kendur sekitar 12 juta sampai 20 juta rupiah pada 2018.

Namun, tidak ada informasi apakah prosedur dan harga vaginoplasty yang sama berlaku untuk penderita Sindrom MRKH mengingat kondisinya yang kompleks.

Semoga artikel ini membantu Kawan Puan jadi lebih memahami soal Sindrom MRKH, ya.

(*)

 

Sumber: Tribunnews.com,medlineplus.gov,pennmedicine.org
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja