Perimenopause, rentang waktu sebelum seorang perempuan berhenti menstruasi.
Vagina akan mengalami perubahan signifikan di usia 40-an.
Baca Juga: Ugh! Vagina Bau, Kenali 7 Aroma dan Penyebabnya, Yuk Cari Tahu!
Kadar estrogen akan menurun dan dinding vagina menjadi lebih tipis dan kering.
Hal itu bisa disebut atrofi vagina yang menyebabkan keputihan, kemerahan vagina, vagina gatal, seks yang menyakitkan, dan pemendekan saluran vagina.
Berhubungan seks secara teratur dapat memperlambat perkembangan atrofi vagina dengan meningkatkan aliran darah ke vagina untuk menjaganya tetap elastis.
Rambut kemaluan perempuan di usia ini menipis atau berubah menjadi abu-abu.
Baca Juga: Gampang! Wajib Lakukan 5 Cara Ini Agar Vagina Lebih Bersih dan Sehat
Kesehatan Vagina di Usia 50-an dan Lanjut Usia
Perempuan di usia ini sudah berhenti menstruasi karena kadar estrogen yang rendah atau habis.
Estrogen rendah bisa mengubah keasaman pada vagina, serta meningkatkan risiko infeksi karena pertumbuhan bakteri berlebih.
Hal itu juga memengaruhi kesehatan saluran kemih.
Atrofi bisa terjadi di uretra seorang perempuan yang menyebabkan kebocoran urin, frekuensi buang air kecil, dan kandung kemih terlalu aktif.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Vagina Melalui 6 Warna Keputihan, Yuk Perhatikan
Kawan Puan bisa mengurangi gejalanya dengan menjaga berat badan yang sehat, makan bernutrisi, berhenti merokok, mengurangi kafein, dan melakukan senam kegel.
Kawan Puan tidak bisa menolak penuaan yang terjadi pada vagina karena bertambahnya usia.
Vagina adalah organ yang luar biasa yang harus dirawat dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Mendapatkan pemeriksaan ginekologi secara teratur dan tidak menggunakan produk pembersih vagina adalah bagian dari menjaganya supaya tetap sehat.
(*)