Belajar Menerima Ketidaksempurnaan Diri dari Seni Kintsugi Asal Jepang

Vregina Voneria Palis - Rabu, 14 April 2021
Seni Kintsugi
Seni Kintsugi elartedelkintsugi.com

Parapuan.co - Kawan Puan, pernah kah kamu mendengar istilah Kintsugi sebelumnya?

Kintsugi merupakan seni tradisional yang berasal dari negeri sakura, Jepang.

Berbeda dengan kebanyakan seni yang membuat sebuah kerajinan tangan, cabang seni yang satu ini justru memperbaiki kerajinan tangan yang rusak dengan cara yang tidak biasa.

Baca Juga: Tidak Bisa Buka Bersama Keluarga dan Teman? Aktivitas Berikut Ini Bisa Jadi Alternatifnya!

Bukan menggunakan lem atau alat perekat pada umumnya, kintsugi menggunakan leburan emas untuk memperbaiki barang yang rusak tersebut.

Seni ini tidak bertujuan menutupi kerusakan yang ada pada benda pecah belah yang diperbaiki, kintsugi justru ingin menonjolkan ketidaksempurnaan yang ada.

Maka dari itu, kintsugi menggunakan emas yang banyak menarik perhatian orang, untuk menunjukan sisi rusak dari benda tersebut.

Kintsugi sendiri berasal dari kata 'kin' yang memiliki arti ‘emas’ dan 'tsugi' yang berarti 'penggabungan'.

Seni ini sudah ada sejak abad ke 14, alih-alih menutupi atau menyembunyikan kekurangan yang ada, kintsugi mengubah kekurangan itu menjadi sebuah keindahan.

Lewat kintsugi inilah, barang-barang yang dulunya akan dibuang dan dianggap tidak berharga, kini bisa dipermak sedemikian rupa sehingga terlihat indah dan unik. 

Seni ini mengajarkan filosofi kehidupan bahwa ketidaksempurnaan bukanlah hal yang perlu untuk ditutup-tutupi. 

Seni kintsugi ini juga mengajak kita untuk menghargai ketidak sempurnaan serta kegagalan, bahwa sesuatu yang dianggap sebagai kekurangan, nyatanya mampu menjadi nilai tambah kita.

Melansir dari Happiful, berikut tiga cara menerapkan konsep kintsugi dalam kehidupan kamu.

Baca Juga: Bukan Trauma, Ini yang Sebenarnya Dialami Korban Pasca Bencana

1. Jangan takut menghadapi masalah yang ada

Kawan Puan, kamu mungkin berpikir bahwa kamu itu lemah.

Namun kenyataannya, kamu jauh lebih tangguh secara emosional dari pada yang kamu kira.

Jangan lari dari masalah apapun yang menghadang kamu di depan tapi atasilah.

Dengan mengatasi masalah yang menyebabkan kamu khawatir, lama kelamaan kamu bisa menjadi pribadi yang lebih kuat.

2. Menghargai kegagalan

Saatnya merangkul kegagalan yang kamu alami dan menganggapnya sebagai bagian dari perjalanan hidup kamu.

Anggaplah kegagalan yang kamu terima sebagai pelajaran untuk membuat pribadi kamu menjadi lebih baik kedepannya.

Baca Juga: Cukup Berikan Empatimu, Ini 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mendukung Korban KDRT

3. Jadikan masa lalu menjadi refleksi bukan stagnasi

Jangan biarkan kehidupan kamu saat ini dihantui masa lalu kamu yang kelam.

Berhenti mengasihani diri sendiri, atau terjebak dalam siklus negatif pikiran dan peristiwa masa lalu.

Masa lalu memang tidak dapat kamu hilangkan begitu saja dalam kehidupan kamu, tapi cobalah untuk merangkul masa lalu yang kurang baik tersebut dan tetap melangkah kedepan.

Nah Kawan Puan, kamu bisa nih menerapkan konsep kintsugi ini untuk mencintai dirimu sendiri. (*) 

Sumber: happiful
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati