Benarkah Perempuan Suka Pembahasan Berbobot Saat PDKT? Ini Faktanya

Alessandra Langit - Rabu, 14 April 2021
Ilustrasi perempuan sedang PDKT
Ilustrasi perempuan sedang PDKT iStock

Parapuan.co - Baru-baru ini media sosial Twitter sedang ramai membicarakan topik pembicaraan saat PDKT yang disukai perempuan.

Sebuah tweet memantik diskusi netizen mengenai cara PDKT dan topik apa yang harus kita bicarakan dengan seseorang yang kita sukai.

Dalam tweet tersebut, dijelaskan bahwa perempuan lebih tertarik dengan pembicaraan yang lebih berbobot saat PDKT.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Punya Pasangan Ideal untuk Dijadikan Teman Hidup

Misalnya, membicarakan tentang buku tertentu dan topik yang dibahas dalam buku tersebut.

Komentar netizen bermacam-macam, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju dengan pendapat tersebut.

Percakapan yang kita lakukan saat masa PDKT akan menjadi penentu kelanjutan hubungan kita dengan orang tersebut.

Pembicaraan seperti apakah yang seharusnya kita bawa di dalam percakapan dengan si doi?

Pembicaraan yang berbobot tentu akan menjadi menarik dan membuka wawasan luas kita bila topik pembahasan tersebut menarik bagi kedua pihak.

Mengutip komentar yang ada di bawah tweet tersebut, “Saya coba cerita abis baca buku Theory of an Economic Hitman, eh, doi malah balik badan dan lanjut nonton YouTube-nya Ruben Onsu.”

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya ketidaktertarikan terhadap isu yang dibahas.

Semua tergantung dengan apakah topik berbobot tersebut sesuai dengan minat doi.

Baca Juga: Turunkan Ego, Berikut Ini 5 Tips Menghadapi Pasangan yang Keras Kepala

Maka, ada baiknya bila kita dan si doi mengenal satu sama lain terlebih dahulu secara keseluruhan.

Dengan begitu, kita bisa mengetahui minat dan topik apa yang sejalan dengan diri kita.

Pembicaraan berbobot pun akan lebih menarik dan nyambung.

Tapi apakah kita harus selalu berbincang-bincang soal topik yang berat dan meninggalkan pembicaraan sederhana?

Kita bisa mengubah percakapan yang sederhana menjadi percakapan yang berat dan bermakna lewat topik sehari-hari, lho.

Melansir dari Psychology Today, kita tidak boleh meremehkan percakapan sederhana.

Percakapan dengan topik sederhana dapat membantu kita untuk mengenal orang lain lebih dalam.

Percakapan mengenai bagaimana hari kita berjalan dapat menjadi gerbang untuk percakapan yang berat.

Misalnya di hari itu kita terjebak dalam sebuah lift. 

Percakapan tentang terjebak dalam sebuag lift tersebut dapat meluas ke bagaimana keselamatan di sebuah gedung, bagaimana berat angkutan dalam sebuah lift ditentukan, dan lain-lain.

Lewat percakapan tersebut juga kita bisa lebih mengenal cara pikir dan cara pandang si doi terhadap sebuah situasi. 

Caranya adalah, ganti kata-kata seperti “Apa kabar?” “Lagi apa?” menjadi kalimat yang dapat membuka cerita yang panjang.

Baca Juga: Bisa Yuk! Belajar Mengatakan Tidak dan Berhenti Menyenangkan Semua Orang

Kalimat tersebut contohnya, “Ada cerita apa hari ini?” “Kejadian apa yang menarik atau aneh hari ini?”

Dengan kalimat tersebut, jawaban dapat berupa cerita panjang yang dapat kita sambungkan ke topik yang lebih berat.

Ada banyak cara untuk kita dapat membicarakan hal yang berat dengan seseorang yang kita sukai.

Hal-hal yang terjadi di keseharian kita juga dapat membawa kita ke topik yang berat.

Jangan lupa tetap perbanyak wawasanmu agar pembicaraan kita dengan si doi lebih bermakna. (*)

Sumber: psychology today,Twitter
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja