Parapuan - Kawan Puan, selama ini mungkin kamu hanya tahu kalau gaslighting hanya terjadi di dalam hubungan percintaan saja.
Gaslighting yang merupakan salah satu bentuk dari pelecehan psikologis ini bisa terjadi pula di hubungan orang tua dan anak, hingga di wilayah kantor tempatmu bekerja.
Penasaran kan?
Mengutip dari Medical News Today, berikut ini 6 jenis gaslighting yang umum terjadi:
Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda-tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri
1. Hubungan percintaan
Pasangan yang suka menyiksa akan menuduh korban sebagai orang yang tidak rasional dan gila.
Pelaku pun akan membuat korban terisolasi, sehingga ia bisa lebih mudah mengendalikan korban.
Contohnya ada seseorang yang mengatakan bahwa kamu itu adalah orang yang pelupa, dan lama-kelamaan kamu pun mempercayai apa yang dikatakan oleh pasanganmu memang benar adanya.
Atau pun yang sering terjadi adalah jika kamu tak menuruti kemauan pasangan, maka kamu akan diancam.
2. Hubungan anak dan orang tua
Cara orang tua merawat anak itu berbeda-beda ada yang halus bahkan sampai ada yang kasar.
Orang tua yang kasar akan melakukan tindakan gaslighting seperti mempermalukan anak.
Tujuannya yakni agar si anak lebih tekontrol.
Misalnya orang tua yang menuduh anak karena terlalu sensitif dan tak menganggap perasaan sang anak.
Baca Juga: Mengenal Self Gaslighting : Perasaanmu Juga Perlu Diakui , Lo!
3. Gaslighting medis
Menurut Yayasan CPTSD, gaslighting medis terjadi ketika ada tenaga medis yang menolak atau meremehkan masalah kesehatan jiwa pasiennya.
Terbukti dari penelitian tahun 2009 yang menemukan bahwa dokter dua kali lebih mungkin mengaitkan gejala penyakit jantung koroner dengan kesehatan mental bagi perempuan paruh baya, ketimbang pria paruh baya.
4. Gaslighting rasial
Gaslighting rasial terjadi ketika orang menerapkannya pada kelompok orang berdasarkan ras atau etnis tertentu.
Misalnya, ada orang yang menyangkal bahwa suatu kelompok mengalami diskriminasi, meskipun bukti sudah menyatakan hal sebaliknya.
Atau mungkin orang akan mengkritik aktivis hak-hak sipil yang terlalu emosional, karena pendapatnya tak dihargai.
Baca Juga: Belajar Menerima Ketidaksempurnaan Diri dari Seni Kintsugi Asal Jepang
5. Gaslighting politik
Tindakan ini terjadi ketika seorang tokoh atau kelompok politik tertentu menggunakan kebohongan dan penyangkalan.
Tujuannya untuk memanipulasi informasi untuk mengendalikan orang.
Contohnya mendiskreditkan lawan politik berdasarkan ketidakstabilan mental atau menggunakan kontroversi untuk mengalihkan perhatian.
6. Gaslighting institusional
Gaslighting institusional terjadi ketika perusahaan atau organisasi menyangkal atau menyembunyikan informasi, dan berbohong pada karyawan tentang hak-hak mereka.
Atau misalkan ada pelapor yang membongkar kebusukan perusaahaan akan disudutkan.
Akhirnya akan muncul kabar bahwa orang tersebut tidak kompeten dalam bekerja atau sakit mental.
Baca Juga: Bagaimana Toxic Femininity dan Masculinity Memicu Kekerasan? Ini Penjelasan Psikolog
Dari keenam macam gaslighting di atas, korban pun akan terkena imbasnya, ia akan mengalami hal seperti:
- merasa bingung dan terus menebak-nebak sendiri
- merasa sulit untuk membuat keputusan sederhana
- sering mempertanyakan apakah mereka terlalu sensitif
- menjadi pendiam atau tidak ramah
- terus menerus meminta maaf kepada orang yang melakukan kekerasan
- membela perilaku orang yang melakukan pelecehan
- berbohong kepada keluarga dan teman untuk menghindari keharusan membuat alasan untuk mereka
- merasa putus asa, tidak bahagia, tidak berharga, atau tidak kompeten
Lebih parahnya lagi, gaslighting mampu menyebabkan kecemasan, depresi, dan trauma psikologis bagi orang yang terus-menerus menjadi korban. (*)