"Musik membawa pasien ke perasaan yang familiar dengan diri sendiri atau memorinya. Hal ini membuat mereka rileks tanpa efek samping," kata Dr. Manjeet Chadha, direktur onkologi radiasi di Mount Sinai Downtown di New York.
Dr. Manjeet juga menjelaskan bahwa musik juga dapat mengatasi fobia tertentu.
Andrew Rossetti ikut bercerita tentang pasiennya yang menderita klaustrofobia dan berhasil sembuh karena terapi musik.
Walaupun sedang pandemi, Andrew Rossetti tetap bermain musik secara langsung di rumah sakit untuk menenangkan para pasien juga para pekerja medis yang bekerja keras melawan Covid-19.
Baca Juga: Gila Belanja Termasuk Masalah Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya!
Rumah Sakit Mount Sinai sendiri juga telah menyediakan fasilitas terapi musik bagi pekerja medisnya yang mengalami trauma akibat pandemi Covid-19.
Terapi musik dapat menjadi pilihan Kawan Puan sebagai program penyembuhan gangguan kesehatan mental mau pun pendampingan saat menghadapi penyakit tertentu.
Di Indonesia sendiri, terapi musik belum populer namun bisa ditemukan di Music Therapy Centre Indonesia. (*)