Parapuan.co - Setidaknya 126.459 rumah penduduk dan fasilitas umum rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor yang memporakporandakan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diberitakan Kompas.com, hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu pada Selasa (13/4/2021) malam.
Menurut Marius, data tersebut berasal dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 18 kabupaten dan satu kota yang terdampak bencana.
Baca Juga: Satu Pekan Setelah Bencana Longsor dan Banjir Bandang di NTT, Suplai Air Bersih Belum Merata
Rumah penduduk yang rusak itu terdiri dari 16.896 unit rumah rusak berat, 14.928 unit rusak sedang, dan 30.719 unit rusak ringan.
Jika angka-angka tersebut ditotal, maka rumah yang rusak mencapai 62.543 unit.
Dengan demikian, sisanya yakni 63.916 unit merupakan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat bencana ini.
"Fasilitas umum yang rusak itu, fasilitas pemerintah, jalan, dan jembatan," kata Marius, seperti dikutip dari Kompas.com.