"Orang tidak dapat melakukan banyak tugas dengan baik, dan ketika orang mengatakan mereka bisa, mereka menipu diri sendiri," kata seorang ahli saraf bernama Earl Miller, seperti dilansir npr.org.
"Otak sangat pandai menipu dirinya sendiri," lanjutnya.
Earl yang juga profesor ilmu saraf Picower di MIT ini mengatakan bahwa sebagian besar kita tidak bisa fokus pada lebih dari satu hal pada satu waktu.
Menurutnya, yang bisa kita lakukan adalah mengalihkan fokus kita dari satu hal ke hal berikutnya, dengan kecepatan dalam waktu tertentu.
"Beralih dari satu tugas ke tugas lain, Anda pikir Anda benar-benar memperhatikan segala sesuatu di sekitar Anda pada saat yang sama. Tapi sebenarnya tidak," kata Earl.
Baca Juga: Detoksifikasi Media Sosial, untuk Mereka yang Sudah Lelah Bermedsos
"Anda tidak memperhatikan satu atau dua hal secara bersamaan, tetapi beralih di antara keduanya dengan sangat cepat," lanjutnya.
Dalam studi baru-baru ini, peneliti Jerman membandingkan kemampuan 48 laki-laki dan 48 perempuan dalam hal seberapa baik mereka mengidentifikasi huruf dan angka.
Dalam beberapa eksperimen, peserta diminta untuk memperhatikan dua tugas sekaligus, sementara di eksperimen lain mereka perlu mengalihkan perhatian antar tugas.
Para peneliti mengukur waktu reaksi dan akurasi untuk eksperimen multitasking terhadap kondisi kontrol.
Mereka menemukan multitasking secara substansial memengaruhi kecepatan dan keakuratan menyelesaikan tugas baik pada laki-laki maupun perempuan.
Intinya, berdasarkan riset yang dilakukan, baik perempuan maupun laki-laki sama-sama tak terlalu andal dalam multitasking.
Hal ini disebabkan karena otak kita tak dapat memerhatikan dua hal secara bersamaan.
(*)