Parapuan.co - Kawan Puan, pasca melahirkan kadang kamu tidak merencanakan kapan untuk memiliki anak kembali.
Hal ini terjadi karena kamu tidak memperhatikan jika berhubungan seksual pasca melahirkan juga bisa menyebabkan kehamilan lagi lo.
Tapi apakah Kawan Puan sadari, ternyata pasca melahirkan tidak disarankan untuk melakukan hubungan seksual bersama pasangan.
Baca Juga: Berikut Beberapa Kesalahan yang Sering Kita Lakukan Saat Berbuka
Berhubungan seksual lebih dini pasca melahirkan dapat menyebabkan iritasi.
Terlebih jika terdapat sayatan pada leher vagina.
Kamu memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan pemulihan.
Melansir dari Healthline.com, kamu bisa menunggu paling tidak enam hingga delapan minggu.
Jika dokter telah mengizinkan kamu dan pasangan untuk berhubungan seksual kembali.
Akan lebih baik jika kamu dan pasangan tidak berhubungan seksual tanpa pengaman.
Hal ini dapat kamu lakukan untuk menekan risiko kehamilan berikutnya.
Rencanakanlah untuk menggunakan alat yang dapat mengendalikan kehamilan seperti menggunkan kondom atau obat penekan hormon.
Namun, jika kamu mengonsumsi obat yang bersifat hormonal akan mempengaruhi kamu yang sedang menyusui.
Obat hormonal dapat memberikan pengaruh pada produksi asi.
Baca Juga: Tak Perlu Panik! Ini 5 Cara Mengeluarkan Kontak Lensa yang Tersangkut
Selain itu mengonsumsi obat yang bersifat hormonal dapatmenimbulkan risiko tertentu seperti pembekuan darah.
Hamil terlalu cepat pasca melahirkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau cacat lahir.
Perempuan disarankan untuk mengatur jarak kehamilan mereka antara 12 hingga 18 bulan setelah kelahiran sebelumnya.
Selain menggunakan kondom dan mengonsumsi obat penekan hormon.
Kamu juga bisa menggunakan alat kontrasepsi yang dianjurkan oleh dokter seperti memasang IUD atau lebih dikenal dengan KB Spiral.
Baca Juga: Merasa Sakit Saat Ramadan? Berikut Panduan Minum Obat Saat Berpuasa
Alat kontrasepsi ini efektif untuk mencegah risiko kehamilan pasca melahirkan selama lima hingga sepuluh tahun.
Selain itu kamu bisa melakukan hubungan seksual dengan menghindari pada masa ovulasi.
Melakukan hubungan saat ovulasi akan rentan untuk mengalami kehamilan meskipun setelah masa melahirkan.
Kamu juga bisa meminta pasanganmu untuk tidak melakukan ejakulasi di dalam vagina. (*)