Aplikasi Kencan Online Ternyata Pengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Ericha Fernanda - Jumat, 16 April 2021
ilustrasi aplikasi kencan online.
ilustrasi aplikasi kencan online. freepik.com

Parapuan.co - Pandemi global lebih dari setahun ini memaksa kita untuk memindahkan kehidupan dan interaksi ke dalam platform virtual.

Lebih dari candu, ponsel pintar sudah menjadi kebutuhan primer yang membuat kita tidak bisa lepas darinya.

Semuanya mudah, apa saja bisa dilakukan melalui ponsel, bahkan kencan online juga ada medianya tersendiri.

Baca Juga: Bisa Yuk! Belajar Mengatakan Tidak dan Berhenti Menyenangkan Semua Orang

Aplikasi kencan online kini sudah dinormalisasi sebagai media untuk menjalin hubungan antar-manusia.

Aplikasi kencan yang paling populer adalah Tinder, di mana mereka melaporkan 57 juta pengguna di seluruh dunia.

Mengutip dari Verywellmind, sebagian besar data online penggunanya berusia 18 hingga 34 tahun.

Baru-baru ini, ada laporan yang menyebut terdapat peningkatan hingga 60% pada mereka yang ingin memulai hubungan percintaan virtual, yang berusia 45 hingga 55 tahun.

Alasan menggunakan dan tidak menggunakan aplikasi kencan online

1. Pengguna Aplikasi Kencan

Sebanyak 49% dari total pengguna aplikasi kencan online digunakan untuk mencari pasangan hidup, sementara 47% penggunanya mengaku mencari seks kasual.

Dalam sebuah penelitian, mereka menggunakan aplikasi kencan online untuk mendapatkan validasi harga diri mereka.

Sebanyak 40% data online melaporkan bahwa berada di situs kencan berdampak positif bagi harga diri mereka.

2. Bukan Pengguna Aplikasi Kencan

Mereka yang memilih tidak menggunakan aplikasi kencan, menyatakan bahwa lebih menyukai bertemu orang secara langsung.

Mereka merasa bahwa pertemuan online akan mengarah pada jenis hubungan yang tidak mereka minati.

Potensi Kekurangan Kencan Online

Terdapat 49% pengguna yang mengalami gangguan suasana hati, justru semakin memperburuk gejala depresi mereka saat memakai aplikasi ini.

Sementara 20% pengguna menyatakan bahwa kencan online bermanfaat untuk suasana hati mereka.

Gangguan Psikologis

Orang yang menggunakan aplikasi kencan online cenderung lebih cemas dan tertekan.

Faktanya, pengguna aplikasi kencan online menghadapi tiga kali lipat jumlah stres dibandingkan dengan bukan pengguna.

Bagi pengguna yang mencari pengakuan harga diri, lebih rentan dan sensitif terhadap penolakan atau secara positif dipengaruhi oleh perhatian.

Studi menunjukkan bahwa ketika orang mengejar pengakuan dari orang lain, baik kencan online atau media sosial itu berkorelasi dengan tekanan emosional. 

Baca Juga: Turunkan Ego, Berikut Ini 5 Tips Menghadapi Pasangan yang Keras Kepala

Citra Tubuh yang Buruk

Kencan online dikaitkan dengan citra tubuh yang buruk atau penggunaan metode penurunan berat badan yang tidak sehat (penggunaan pencahar atau steroid anabolik).

Dalam suatu survei, pengguna kencan online menempatkan dirinya pada posisi yang terus menilai diri mereka sendiri melalui mata, yang berpotensi kritis tentang fisik yang dilihatnya.

Penggunaan aplikasi kencan ini lebih tinggi di antara mereka yang memiliki kecemasan sosial dan gangguan spektrum autisme (ASD).

Jika kamu memiliki kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, kamu bisa mendiskusikan pengalaman kencanmu dengan psikiater atau psikolog, mengingat potensi risiko memperburuk gejala dan menyebabkan tekanan emosional.

Selalu utamakan keamanan saat kamu berkencan secara online maupun langsung, ya.

Sumber: Verywellmind
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja