Istilah Sapioseksual dan 4 Tanda Bahwa Seseorang Termasuk Sapioseksual

Firdhayanti - Kamis, 15 April 2021
Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan freepik

Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, ramai percakapan di Twitter soal topik pembicaraan berbobot ketika sedang PDKT dengan seseorang. 

Dalam percakapan tersebut, dikatakan bahwa seorang perempuan lebih tertarik dengan laki-laki yang membicarakan topik berbobot saat PDKT, seperti membicarakan tentang buku tertentu. 

Pasalnya, seseorang akan lebih menarik ketika memiliki wawasan yang luas. 

Baca Juga: Biar PDKT Lancar, Ini 5 Cara Pertahankan Obrolan di Aplikasi Kencan

Sebenarnya, ketertarikan ini ada istilahnya, lho. 

Ketertarikan seseorang karena kecerdasannya disebut sapioseksual

Melansir mindbodygreen.com, berikut merupakan definisi sapioseksual menurut Casey Tanner, seorang terapis seks dan hubungan. 

"Sapioseksual adalah orientasi seksual yang ditandai dengan ketertarikan seksual dan erotis kepada calon pasangan, yang pertama dan terutama, cerdas," kata Casey Tanner. 

"Dalam kasus ini, intelijen adalah yang asli 'turn-on,' bukan status, pekerjaan, atau keuntungan finansial yang mungkin menyertai intelijen," lanjut Casey. 

Namun, ada juga yang bilang bahwa sapioseksual bukanlah orientasi seksual. 

"Sapioseksual bukanlah orientasi karena orientasi tentang identitas gender dari pasangan atau calon pasangan," jelas Kryss Shane, LMSW, pekerja sosial dan pakar LGBTQ +.

Baca Juga: Waspada! Berikut Ini Tanda-tanda Kamu Terlalu Keras pada Diri Sendiri

 

"Seorang sapioseksual dapat mengidentifikasi dirinya sebagai gay, heteroseksual, biseksual, panseksual, atau greyseksual. Sapioseksual adalah cara orang mengembangkan ketertarikan mereka pada seseorang. Ini adalah bagaimana, bukan siapa, dari pengalaman ketertarikan mereka," papar Kryss. 

Hal ini pun dikemukakan oleh Samantha Allen dalam artikelnya di The Daily Beast.

Ia mengambil definisi orientasi seksual dari APA yang tertulis sebagai  "pola ketertarikan emosional, romantis dan/atau seksual yang bertahan lama terhadap perempuan, laki-laki, atau kedua jenis kelamin".

Lebih lanjut mereka mencatat, pola ketertarikan ini bersifat lintas budaya, berada pada "kontinum" dan dapat menimbulkan "rasa identitas" atau "komunitas".

Masih mengenai sapioseksual, berikut merupakan ciri-ciri seorang sapioseksual dilansir dari mindbodygreen.com

Baca Juga: Bagaimana Toxic Femininity dan Masculinity Memicu Kekerasan? Ini Penjelasan Psikolog

 

1. Tertarik Pada Kecerdasan Seseorang

Seorang sapisoseksual cenderung tertarik pada kecerdasan calon pasangan lebih dari penampilan atau kepribadian.

"Seorang sapioseksual mungkin lebih tertarik untuk mendiskusikan buku atau politik dengan seseorang pada kencan pertama daripada mencoba untuk segera memulai hubungan seksual," kata Kryss. 

"Mereka mungkin memiliki profil kencan online yang lebih berfokus pada karier atau tujuan akademis mereka daripada mencoba menemukan seseorang untuk berhubungan seks," lanjutnya. 

2. Kecerdasan Mendorong Gairah Seksual

Bagi sapioseksual, percakapan intelektual dapat membuatnya lebih bersemangat. 

Sapioseksual tidak hanya tertarik pada kecerdasan calon pasangannya. Mereka sering kali dihidupkan oleh kecerdasan.

Jika perdebatan politik atau diskusi panjang tentang sastra benar-benar membuatnya bersemangat untuk berhubungan seks, ini adalah tanda bahwa ia merupakan sapioseksual. 

Baca Juga: Tidak Bisa Buka Bersama Keluarga dan Teman? Aktivitas Berikut Ini Bisa Jadi Alternatifnya!

"Untuk orang-orang sapioseksual, kecerdasan tidak hanya membantu pasangan yang sudah menarik; kecerdasan itu sendiri yang mendorong gairah," kata Casey.

"Individu sapioseksual tidak hanya menikmati percakapan intelektual. Mereka mungkin juga merasa terangsang olehnya," tambahnya. 

3. Diskusi Intelektual Sebelum Seks 

Orang sapioseksial melakukan diskusi intelektual sebelum ia memikirkan hubungan seksual. 

Bagi kebanyakan orang sapioseksual, tidak mungkin merasa nyaman berkencan atau berhubungan intim dengan seseorang sebelum ia mengobrol panjang lebar. 

"Orang sapioseksual mungkin merasa sulit untuk terhubung secara seksual dengan calon pasangan sampai mereka terlibat dalam suatu bentuk diskusi intelektual," kata Casey.

Baca Juga: Kurangi Kualitas Tidur, Ini Masalah yang Sering Terjadi Saat Tidur Bersama Pasangan

"Percakapn intelektual mungkin dianggap pemanasan yang jauh lebih efektif daripada sentuhan fisik," lanjutnya. 

Jika seseorang kesulitan terhubung dengan calon pasangannya sebelum mengobrol tentang buku favorit atau pandangan politik mereka, bisa jadi dia sapioseksual. 

4. Membangun Ketertarikan Intelektual

Seringkali, sapioseksualitas dapat disalahartikan dengan demiseksualitas.

Demiseksualitas adalah sebuah orientasi seksual yang ditandai dengan mengalami ketertarikan seksual kepada seseorang setelah membuat hubungan emosional dengan mereka.

Meskipun ada beberapa tumpang tindih antara kedua orientasi tersebut, namun keduanya adalah hal yang berbeda. 

Baca Juga: Ini Cara Mendidik Anak Perempuan Agar Punya Rasa Percaya Diri Menurut Ahli

"Sapioseksualitas adalah kebutuhan untuk membangun ketertarikan intelektual sebelum ketertarikan seksual terjadi, sedangkan demiseksualitas adalah kebutuhan untuk membangun hubungan emosional sebelum ketertarikan seksual terjadi," jelas Kryss. 

"Untuk ketertarikan seksual dimulai, seorang sapioseksual mencari seseorang dengan tingkat intelektual yang sama dengan mereka, sedangkan orang demiseksual mencari seseorang yang akan berbagi perasaan dan emosi mereka,"ujar Kryss.  (*)

 

 

Sumber: Mind Body Green
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja