Tokofobia, Ketakutan Hamil dan Melahirkan Serta Cara Mengatasinya

Aulia Firafiroh - Jumat, 16 April 2021
selective focus on tester.Unwanted maternity pregnant asian girl with pregnancy test in hand.Asian lady concerned and unhappy with fertility test .
selective focus on tester.Unwanted maternity pregnant asian girl with pregnancy test in hand.Asian lady concerned and unhappy with fertility test . mkitina4

Dampak Tokofobia juga dapat muncul pada saat proses persalinan.

Biasanya proses persalinan akan memakan waktu lebih banyak karena harus menggunakan epidural dan alat bantu kelahiran seperti forceps atau ventouse (alat sedot yang ditempelkan pada kepala bayi).

Kedua metode tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap ibu dan bayinya.

Perempuan dengan tokofobia mungkin juga akan merasa ikatan batin antara dirinya dan bayinya kurang kuat.

Baca juga: Alasan Masuk Akal Depresi Banyak Terjadi pada Wanita, Ini Penyebabnya

Cara Mengatasi Tokofobia

  1. Hindari menyaksikan secara langsung proses persalinan, menonton video atau gambar-gambar yang menampilkan proses melahirkan.
    Karena tidak semua perempuan mampu menyaksikan proses persalinan.

  2. Meminta dukungan orang terdekat baik keluarga, pasangan atau sahabat.

  3. Memberikan afirmasi dan sugesti pada diri sendiri bahwa proses kehamilan dan persalinan tidak menyeramkan dan mampu dilewati.

  4. Mencari informasi-informasi positif mengenai kehamilan dan persalinan sebanyak mungkin.
    Dengan memiliki bekal pengetahuan yang positif, rasa takut mungkin bisa teratasi akan hamil atau melahirkan dapat berkurang.

  5. Berkonsultasi kepada dokter atau profesional untuk menceritakan masalah dan meminta saran atas masalah tersebut. (*)

Baca juga: Lebih Baik Lupa, Kenapa Trauma Masa Kecil Panjang Umur Hingga Dewasa?

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Diperkosa, Kenapa Anak Masih Rentan Jadi Korban Kekerasan?