Parapuan.co - Pemerintah membenarkan bahwa varian baru virus corona B1525 sudah masuk ke Indonesia melalui Malaysia, sejak Februari 2021.
Varian virus B1525 itu terbawa oleh seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat berada di Malaysia, lalu kembali ke Indonesia pada bulan tersebut.
Melansir Kompas.com, konfirmasi tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, pada Jumat (16/4/2021).
"Iya, satu spesimen pos di Februari dari PMI (Pekerja Migran Indonesia) Malaysia. Ini (pasien Covid-19 berada) di Batam (Kepulauan Riau)," ucap Siti, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Waspada! Varian Virus Corona E484K 'Eek' yang Lebih Berbahaya Muncul di Indonesia
Meski tidak merinci jenis kelamin dan usia pasien, namun Siti menegaskan bahwa pasien tersebut sudah sembuh.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa varian virus corona B1525 bukanlah hasil mutasi dari varian virus corona yang sudah ada, yakni B.1.1.7 dan E484K.
B1525 merupakan varian virus corona tersendiri.
Namun, Siti belum bisa memastikan apakah varian virus corona B1525 lebih berbahaya dan lebih menular dibandingkan kedua varian virus tersebut.
Menurutnya, hal ini masih butuh analisis lebih lanjut di laboratorium.
"Ini virus of interest, ya, kalau di WHO (World Health Organization) artinya ada dugaan (lebih menular) secara laboratorium, tapi perlu dipastikan lebih lanjut," kata Siti.
Baca Juga: Kenali Gejala Long Covid-19 yang Dialami Pasien Negatif Corona
Sayang dia tidak menjelaskan lebih mendalam mengenai virus of interest yang dimaksud.
Walau demikian, menurut Siti, vaksin Covid-19 yang kini dipakai di Indonesia masih dapat melawan varian virus ini.
"Ya, semua vaksin Covid-19 masih efektif (lawan varian baru)," kata Nadia, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sementara, diwartakan Kompas.tv, varian virus B1525 ini pertama kali ditemukan oleh tim peneliti University of Edinburgh, Skotlandia, pada Februari 2021.
Tak lama setelah peneliti menemukan soal varian virus tersebut, masih pada Februari 2021, setidaknya 13 negara melaporkan kasus varian virus B1525.
Negara-negara itu antara lain Inggris (39), Denmark (35), Nigeria (29), Amerika Serikat (10), Kanada (5), Perancis (5), dan Ghana (4).
Baca Juga: Panduan Penggunaan Masker dari CDC untuk Hadapi Varian Baru Covid-19
Selain itu, negara-negara lain yang juga melaporkan kasus B1525 adalah Australia (2), Yordania (2), Singapura (1), Finlandia (1), Belgia (1) dan Spanyol (1).
Dengan demikian, terhitung ada 135 kasus varian virus B1525 di 13 negara ini sampai pertengahan Februari 2021.
Walau begitu, belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah kasus B1525 terkini dan negara mana saja yang melaporkannya per April 2021.(*)