Parapuan.co - Sebagian orang tua kerap menghadapi si kecil mengalami demam dan merasa tidak nyaman setelah imunisasi.
Imunisasi sendiri merupakan cara terbaik untuk melindungi si kecil dari berbagai macam penyakit.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Pentingnya Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Melansir dari laman Everyday Health, imunisasi yang dijalani anak-anak akan melindungi mereka dari sejumlah penyakit seperti :
- Cacar
- Hepatitis B
- Tuberkulosis
- Difteri
- Polio
- Tetanus
- campak
- Pnumonia
- Diare
- Rubella
Imunisasi yang dimasukkan ke dalam tubuh si kecil ini mengandung agen virus yang tidak aktif atau sudah dilemahkan, yang akan membantu bayi dalam membentuk antibodi untuk perlindungan terhadap infeksi tertentu.
Imunisasi ini penting dilakukan karena anak-anak berisiko tinggi terinfeksi penyakit. Sehingga imunisasi perlu dilakukan di usia sedini mungkin.
Jika orang tua menundanya maka akan terlambat dalam memberikan perlindungan yang baik untuk anak.
Akan tetapi, kekhawatiran dari para orang tua pun muncul setelah mendampingi anak dalam proses imunisasi.
Lantaran adanya efek samping imunisasi yang membuat si kecil menjadi demam dan merasa tidak nyaman.
Untuk meredakan kekhawatiran tersebut, terdapat cara yang bisa dilakukan orang tua dalam menenangkan si kecil setelah imunisasi, dilansir dari laman Everyday Health.
1. Menggendong si kecil
Melihat si kecil merasa tidak nyaman setelah disuntik imunisasi tentu membuat kamu merasa tidak tega, pastikan si kecil untuk berada di dekapanmu dengan cara menggendongnya.
Hal ini akan membuat anak-anak akan merasa aman dan nyaman berada di pelukan kamu.
Bahkan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, orang tua harus ada di dekat anak untuk dapat membantu mengalihkan perhatian dan menenangkan si kecil.
2. Susui bayi
Salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua dalam menenangkan si kecil adalah dengan memberikan ASI atau makanan.
Hal ini dapat membantu meringankan rasa sakit yang dirasakan oleh si kecil setelah suntik imunisasi.
Hal ini pun telah dibuktikan dalam sebuah studi terbaru yang menyatakan bahwa bayi yang diberikan ASI saat imunisasi jarang mennagis.
Namun, Ken Haller, MD, profesor dokter anak di Saint Louis University Missour menyarankan untuk memberikan ASI setelah imunisasi, karena si kecil akan cenderung muntah saat disuntik jika mereka baru saja makan.
Baca Juga: Hindari Malnutrisi, 9 AAE Ini Wajib Terpenuhi untuk Pertumbuhan Anak
3. Alihkan perhatian
Salah satu langkah terpenting yang perlu dilakukan Kawan Puan sebagai orang tua yakni mengalihkan perhatian anak-anak.
Hal ini akan membantu meredakan nyeri yang anak-anak rasakan.
Oleh karena itu disarankan untuk membawa barang yang kamu tahu akan menarik perhatian si kecil.
4. Beri gula
Siapa sangka, gula dapat membantu mengurangi rasa nyeri setelah disuntik.
Hal ini pun telah dibuktikan dalam penelitian yang menunjukkan bahwa gula dapat membantu meredakan nyeri akibat imunisasi, terutama bagi bayi yang berusia di bawah enam bulan.
Kamu dapat memberi bayi sedikit air gula sebelum imunisasi, atau bisa juga dengan mencelupkan cairan manis ke dalam botol susunya dan biar si kecil menghisapnya selama penyuntikan.
5. Mengusap area bekas suntik
Setelah imunisasi, untuk membantu meredakan nyeri area bekas suntik kamu bisa mengusap lembut di area tersebut.
Pijatan lembut untuk bayi dapat membuat si kecil tidak begitu merasakan nyeri pada area bekas suntik.
Baca Juga: Catat! Fakta Menarik 9AAE, Wajib Dipenuhi Pada 1000 Hari Pertama Anak
Sebuah penelitian pada orang dewasa menunjukkan bahwa mereka yang mengusap area bekas suntikan akan membantu meredakan rasa sakit.
Hal yang sama terbukti pada penelitian lain, tekanan pada area bekas suntik dapat mengurangi rasa sakit.
6. Tetap tenang selama dan setelah suntik imunisasi
Untuk menenangkan bayi yang rewel setelah suntik imunisasi, dibutuhkan perilaku tenang dari orang tua.
Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku orang tua menyumbang 50 persen dari penderitaan yang dirasakan si kecil selama imunisasi.
Sehingga untuk menenangkan si kecil, dibutuhkan sikap tenang dari kamu sebagai orang tua ya Kawan Puan.
(*)