Mereka tidak mengejar kebahagiaan dengan bekerja hingga sukses.
Pada umumnya, mereka menerima apa yang mereka punya dan merasa puas.
Mereka tetap bersyukur atas keseimbangan pekerja yang sehat, istirahat yang cukup, dan memiliki kepercayaan yang tinggi kepada diri mereka sendiri dan orang lain.
Mereka mensyukuri apa yang dipunya saat ini dan tidak khawatir dengan apa yang tidak dimiliki.
Perasaan tersebut membawa mereka ke kehidupan yang bahagia setiap harinya.
Baca Juga: Kapan Quarter Life Crisis Terjadi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Membuat jurnal rasa syukur
Banyak terapis menyarankan pasiennya untuk menulis jurnal berisi hal-hal yang mereka syukuri dalam hidup.
Menulis jurnal merupakan kegiatan yang bermanfaat. Kita dapat memantau perkembangan diri lewat jurnal.
Kita bisa mulai menuliskan hal-hal sederhana yang disyukuri dalam hidup ke dalam jurnal setiap harinya.
Tidak perlu sesuatu yang besar seperti kenaikan jabatan atau meraih penghargaan. Sekadar menuliskan "kopi pagi ini sangat nikmat" juga akan menjadi berarti.
Dengan jurnal rasa syukur, kita akan mengingat setiap harinya hal-hal atau momen-momen sederhana dalam hidup yang membuat kita bahagia.