Euforia Vaksin Covid-19 Tinggi, Ada Baiknya Kawan Puan Cari Tahu Fakta Sebenarnya Tentang Vaksin

Alessandra Langit - Senin, 19 April 2021
Ilustrasi vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi Pexels

Parapuan.co - Vaksin Covid-19 yang sedang beredar adalah kabar baik baik kita semua ya, Kawan Puan?

Setelah satu tahun lebih pandemi terjadi, setidaknya kini ada vaksin yang membantu meningkatkan imunitas tubuh kita.

Walaupun banyak polemik, namun sampai saat ini proses vaksinasi dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Varian Virus Corona B1525 Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Pastikan Vaksin Efektif

Akan tetapi, ada baiknya kita tidak terjebak dalam euforia vaksin Covid-19 hingga lupa bahwa vaksin bukanlah hal yang akan membuat kita kebal terhadap corona.

Melansir dari Kompas.comdokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Adam Prabata, menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu mikroorganisme tertentu.

Vaksin yang ada di tubuh kita berfungsi untuk memperkecil kemungkinan terjangkit virus corona.

Maka setelah divaksin, kita tidak sepenuhnya kebal terhadap virus tersebut. Tanpa menerapkan protokol kesehatan dan menghindari ruang publik, kita masih bisa terjangkit virus corona.

Akan tetapi, tidak sedikit orang yang kembali meramaikan ruang publik karena dianggap vaksin sudah ada untuk menyelamatkan.

Di samping itu vaksinasi di Indonesia sendiri belum menyentuh 5 persen dari sasaran populasi. Jadi, vaksinasi yang sedang dilaksanakan masih belum berdampak luas terhadap penanggulangan wabah Covid-19.

Melansir dari Kompas.com, seorang epidemiolog lulusan Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, "Euforia (masyarakat) karena adanya vaksin perlu dikelola dan diluruskan dengan baik.

Baca Juga: Basmi Hoax Covid-19, Facebook Luncurkan Label Baru untuk Bedakan Informasi Resmi dan Tidak

Vaksin dari sisi cakupan belum menyentuh 5 persen total populasi, kalau bicara efektivitas ini belum memberikan dampak yang luas."

Di samping itu, Kawan Puan pun perlu tahu bahwa status Indonesia menurut WHO saat ini adalah negara dengan community transmission. Artinya adalah negara dengan tingkat penularan tertinggi Covid-19 di komunitas.

Penularan dari komunitas itu dapat terjadi di kantor, lingkungan rumah, dan ruang publik, yang kini mulai kembali ramai.

Di sisi lain, Dicky Budiman menyampaikan bahwa pemerintah tetap harus menjalankan testing, tracing, dan treatment dengan ketat.

Masyarakat pun harus diingatkan kembali untuk menerapkan protokol kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun khawatir dengan kasus Covid-19 yang dapat melonjak lagi karena masyarakat terjebak dalam euforia.

"Ini masyarakat sudah euforia, jadi sudah tidak waspada. Takut nanti kita sudah capek PPKM dikombinasikan dengan vaksinasi, bisa seperti Chile dan India. Kasus positif Covid-19 naik lagi," ungkap Budi.

Baca Juga: Alasan Vaksin COVID Berdampak Ekstrem Ke Perempuan Daripada Laki-laki

Walaupun vaksin Covid-19 sudah disebarkan, Kawan Puan tetap harus mematuhi protokol dan menghindari pertemuan di ruang publik, ya.

Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan kita masih harus mendukung upaya pemerintah untuk memeranginya. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru