Di Turkey, penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan pola makan yang tidak sehat pada umat muslim pada bulan puasa dan berlanjut hingga pasca bulan puasa.
Para peneliti menyimpulkan bahwa eating disorder dapat dipicu oleh kebiasaan mereka berpuasa saat bulan Ramadan.
Gejala eating disorder yang dialami oleh remaja pun meningkat saat bulan Ramadan.
Penderita eating disorder cenderung akan melakukan binge eating saat buka puasa dan sahur.
Mereka juga mungkin memuntahkan kembali makanan tersebut karena ada rasa bersalah.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Bersyukur Tingkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Solusi yang disarankan psikolog
Para psikolog klinis dan dokter diharapkan memberi bimbingan terhadap pasiennya yang mederita eating disorder dan memilih untuk berpuasa.
Penderita eating disorder dan juga masyarakat luas harus memiliki pemahaman bahwa gangguan mental sama parahnya dengan gangguan fisik.
Pengecualian kewajiban berpuasa dirasa pun berlaku untuk mereka yang menderita gangguan mental, tidak hanya gangguan fisik.
Jika mental mereka tidak siap untuk berpuasa, maka akan jadi berbahaya bagi kesehatan mental mereka.
Para psikolog dan dokter dapat bekerja sama dengan pemuka agama Islam dalam mendampingi pasien yang menderita eating disorder selama bulan puasa.