Parapuan.co - Kawan Puan, perjalanan setiap orang dalam meraih mimpi dan cita-citanya pasti berbeda-beda.
Ada yang mudah, namun banyak juga orang yang harus jatuh bangun mengejar hal yang ia inginkan. Salah satunya seperti yang dialami oleh chef Kim Pangestu.
Kim merupakan seorang pastry chef asal Indonesia yang kemampuannya telah diakui oleh dunia.
Ia berhasil bekerja di restoran kenamaan seperti Peter Doyle dan Tetsuya di Sydney, Australia.
Kim juga pernah bekerja bersama beberapa chef terkenal asal negeri Kangguru seperti Adriano Zumbo dan Kirsten Tibballs.
Namun, untuk ada di posisinya saat ini bukanlah hal mudah yang harus dia lalui.
Baca Juga: Maria Bakalova Berharap Ia Bukan Aktris Eropa Timur Terakhir di Oscar
Sebelum memutuskan untuk mengejar karier impiannya di dunia pastry, Kim merupakan seorang mahasiswi jurusan bisnis di Universitas Macquarie, Australia.
Namun Kim drop out dari universitasnya tersebut karena fokus mengejar mimpinya sebagai pastry chef.
Keputusan Kim ini kurang mendapat sambutan baik dari keluarga maupun teman-temannya.
Menurut mereka profesi koki bukanlah pekerjaan yang menjanjikan.
"You dont like study, you're stupid, thats why kamu memilih untuk pastry (kamu tidak suka belajar, kamu bodoh, makanya kamu memilih membuat pastry)," kata Kim seperti dikutip dari YouTube TedxTalks.
Kim memaklumi pendapat orang-orang yang ada di sekitarnya mengenai cita-citanya tersebut, karena memang saat itu profesi chef bukanlah pekerjaan yang menjanjikan akibat gajinya yang kecil.
Namun keputusan Kim sudah bulat. Ia ingin mengejar mimpinya menjadi seorang pastry chef.
Untuk mewujudkan cita-citanya, Kim mengambil sekolah kuliner di Le Cordon Blue Sydney, Australia.
Kim mengaku cukup kaget saat ia masuk ke dunia pastry chef secara profesional.
"Jujur sebagai pastry chef itu berat banget, saya enggak nyangka. Saya kira menjadi pastry chef ya buat kue yang cantik, aku bakal bahagia gitu kan. Ternyata enggak, jadi pastry chef itu berat banget. Saya harus bekerja selama berjam-jam, 18 jam sehari, harus ngangkat tepung 25 kg, belum lagi luka bakar," ujar Kim.
Baca Juga: Kaori Icho, Pegulat Perempuan Pertama yang 4 Kali Bawa Pulang Mendali Emas di Olimpiade
Kim juga mengatakan bahwa proses belajar menjadi chef membuatnya sempat tidak memiliki teman karena sebagian besar waktunya habis di dapur.
Kesulitan yang Kim rasakan di awal perjalanannya ini ternyata sempat membuatnya ragu akan keputusan yang telah ia buat.
"Waktu itu saya sempat meragukan diri, apakah jangan-jangan saya telah membuat keputusan yang salah untuk masa depan saya," ungkap Kim.
Namun Kim tidak mau menyerah. Menurutnya setiap profesi memiliki kesulitannya tersendiri.
"Setiap pekerjaan pasti ada tantangannya masing-masing, kamu harus memilih mau menyerah atau berjuang terus," kata Kim.
Baca Juga: Kisah Seru Laely Indah Lestari Melestarikan Budaya Lewat Konsep Fotografi
Perjuangan Kim masih terus berlanjut saat dirinya berusaha mencari pekerjaan.
Menurut pengakuan Kim, saat itu sedang krisis ekonomi dan banyak orang dipecat dari tempat mereka bekerja.
Kim sudah mencoba mendaftar ke berbagai lowongan online namun masih belum ada hasil.
"Tiga bulan aku mencari pekerjaan dan aku enggak dapet kerjaan sama sekali," ungkap Kim.
Namun Kim tidak kehabisan akal, dia mencetak resume-nya dan membagikannya dari satu restoran ke restoran lainnya di Sydney.
Usaha Kim ini tidak sia-sia dan membuahkan hasil.
Ia secara tidak sengaja melihat seorang chef dari restoran Peter Doyle yang sedang beristirahat di depan restoran tersebut.
Kim memberanikan dirinya untuk menawarkan resumenya kepada chef itu.
Siapa sangka, beberapa hari kemudian Kim diminta melakukan interview dan lolos.
Tapi, perjuangan Kim masih belum selesai Kawan Puan. Ia harus melewati tahap uji coba selama tiga minggu sebelum akhirnya diterima sebagai chef tetap di restoran tersebut.
Baca Juga: Tinggalkan Karier di Amerika Demi Jadi Barista, Ini Kisah Evani Jesslyn Mendalami Dunia Kopi
"Jadi waktu aku diberi kesempatan, aku mulai kerja sama dia, aku kerja sebaik-baiknya. Misalnya aku mulai kerja jam 12 siang, pulang jam 8. Aku lembur, aku belajar terus, aku datang pagian juga, karena aku ingin membuktikan bahwa aku bisa," kata Kim.
Kerja keras yang ditunjukkan oleh Kim ini berbuah manis, belum genap tiga minggu masa uji cobanya, Kim diangkat menjadi Head of Production di restoran itu.
Disinilah jalan seorang Kim Pangestu mulai terbuka lebar di dunia pastry chef.
Nah Kawan Puan semoga kisah dari chef Kim Pangestu ini bisa menjadi inpirasi ya! (*)